Seperti diketahui, Erick berhasil mencegah FIFA memberi sanksi berat atas pencabutan status sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang terjadi lantaran munculnya suara penolakan timnas Israel dari elite politik Tanah Air.
Berkat pergerakan cepatnya melobi FIFA, Indonesia akhirnya hanya dijatuhi sanksi administrasi berupa pembatasan aliran dana dalam program FIFA Forward. Padahal sebelumnya, beredar kabar Indonesia bisa kena sanksi dikucilkan dari sepak bola internasional atas kegagalan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
“Dengan pengalaman beliau (Erick Thohir), sepak bola Indonesia akan lebih baik ke depannya," kata Bambang.
Oleh karena itu, Bambang begitu mendukung penuh setiap gebrakan baru yang diluncurkan Erick, khususnya dalam sektor sepak bola. Sebab, Bambang percaya setiap gebrakan Erick dapat mendorong perubahan besar.
Hal itu semakin dikuatkan dengan keterbukaan yang dibangun Erick sejak awal terpilih sebagai Ketum PSSI pada pertengahan Februari lalu. Menurutnya, Erick tak pernah ragu berbaur langsung dengan para pemain dan mantan pemain untuk menyelesaikan masalah sepak bola Indonesia.
"Tentu, kita pelaku-pelaku sepak bola mendukung beliau dan jangan segan libatkan kami. Kita bicara untuk sepak bola Indonesia," ungkap Bambang yang tenar sebagai striker timnas pada era 1990-an.
Bambang sejatinya kecewa dengan batalnya pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Namun, dia tetap mengacungi jempol upaya keras Erick dalam menghindarkan Indonesia dari sanksi berat FIFA.
"Pasti kita bersyukur telah terlepas dari sanksi berat. Kita pasti menyesal U-20 batal di sini, tapi Pak Erick Thohir sudah melakukan semuanya untuk kita, untuk pelaku sepak bola Indonesia hingga tidak terkena sanksi berat," tutup mantan pelatih Persija Jakarta tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News