?Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, menilai penolakan terhadap Israel di Piala Dunia U-20 sarat bermuatan politik. Metro TV
?Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, menilai penolakan terhadap Israel di Piala Dunia U-20 sarat bermuatan politik. Metro TV

Drawing Piala Dunia U-20 Diduga Batal Akibat Faktor Kepentingan Politik Pemilu 2024

MetroTV • 28 Maret 2023 16:12
Jakarta: Drawing atau pembagian grup negara peserta Piala Dunia U-20 2023. Pembatalan diklaim bentuk penentangan atas keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang ditolak sejumlah kelompok masyarakat di Indonesia.
 
Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, menilai penolakan terhadap Israel di Piala Dunia U-20 sarat bermuatan politik. Penolakan kedatangan timnas Israel ke Indonesia didalangi politikus yang ingin mendongkrak popularitas jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
 
"Ini muatan-muatan politiknya sangat keras sekali, penolakan yang dilakukan ini kan terjadi baru-baru ini. Kalau kita mau bicara soal Israel seharusnya dilakukan sejak Juni 2022 karena ketika itu Israel dipastikan lolos di Piala Dunia U-20," ujar Akmal dikutip dari tayangan Metro Siang di Metro TV, Selasa, 28 Maret 2023.

Akmal meyebut pembatalan drawing Piala Dunia U-20 ini dapat membuat FIFA mengambil sikap tegas. Sebab, Pasal 5 Ayat 4 Law of the Game FIFA menyebut sepak bola tidak boleh ada pesan-pesan politik di dalamnya baik itu verbal maupun non verbal.
 
"Sinyal itu sangat kuat sekali ya bahwa kemungkinan kita, bahkan saya bisa katakan 90 persen, kita batal jadi tuan rumah. Karena, FIFA itu sangat alergi dengan masuknya unsur politik ke dalam sepak bola, dalam hal ini Piala Dunia," katanya.
 
Baca juga: Jokowi Jamin Israel di Piala Dunia U-20 tak Terkait Konsistensi RI-Palestina

Menurutnya, FIFA bersiteguh dengan komitmennya karena seluruh anggota FIFA itu dijaga kedulatannya. Ketika anggotanya lolos kualifikasi berdasarkan aturan-aturan yang telah dibuat, tidak ada satu pun negara atau kekuatan politik yang bisa mencegah kehadiran atau keikutsertaannya.
 
Kecuali, jika FIFA yang menghukum atau memutuskan negara tidak ikut.
 
"FIFA tidak rugi Indonesia batal jadi tuan rumah. Yang rugi ketika piala dunia ini batal digelar FIFA bisa menyerahkannya ke negara lain. Argentina sudah siap untuk mengambil alih menjadi tuan rumah," kata dia.
 
Ini dampaknya akan sangat buruk bukan hanya Indonesia disanksi oleh FIFA tapi juga tidak dipercaya oleh bangsa-bangsa lain terkait dengan komitmen, untuk urusan piala dunia," ujarnya. (Dewi Larasati)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan