Menariknya, dua gol Sevilla tersebut berasal dari gol bunuh diri yang dilakukan oleh Malacia menit 84 serta tambahan gol bunuh diri kapten Setan Merah, Harry Maguire di masa injury time.
Gol bunuh diri Malacia terjadi saat dirinya yang berniat memblok umpan silang Jesus Navas justru berubah arah masuk ke gawang sendiri.
Sedangkan proses gol bunuh diri sumbangan Maguire tercipta saat Youssef En-Nesyr yang berhasil menyundul bola lalu membentur kepala Maguire dan membelokkan arah bola.
De Gea yang sempat terkecoh tetap berupaya menepis. Namun kiper asal Spanyol tersebut gagal menyelamatkan bola hasil tandukan kapten United tersebut. Skor imbang 2-2 bertahan hingga pluit akhir berbunyi.
Meski bukan menjadi satu-satunya pemain yang melakukan gol bunuh diri, namun fans MU justru lebih fokus menghujat Maguire. Pasalnya, bek tengah timnas Inggris tersebut memang kerap melakukan kesalahan termasuk gol bunuh diri yang selalu merugikan MU.
Bahkan di media sosial, para fans MU membanjiri komentar pedas bahkan sindiran tajam terhadap Maguire.
"Orang ini punya insting tinggi mencetak gol," cuit seorang fans.
"Orang yang tepat di tempat yang tepat," timpal yang lain.
"Sundulan berkelas," tulis salah satu akun.
"Saya bingung kenapa Manchester United tidak mengganti posisi Maguire. Dia telah berkali-kali membuktikan kalau dirinya adalah penyerang bukan pemain bertahan," sindir akun lainnya.
Ten Hag bela Maguire
Meski demikian, pelatih Manchester United Erik ten Hag sama sekali tidak menyalahkan Maguire. Menurutnya, timnya hanya sedang bernasib buruk bisa kebobolan dua gol di penghujung laga dan gagal menang.
"Kami mengontrol permainan. Kami seharusnya mencetak tiga atau empat gol dan kemudian mengalami saat-saat sial dengan cedera pemain. Kami harus melakukan beberapa pergantian karena cedera dan kartu kuning lalu kami kehilangan kendali," kata Erik ten Hag.
"Kami kebobolan dua gol bunuh diri, itu adalah nasib buruk. Kami harus menghadapinya, kami harus belajar, semuanya masih terbuka untuk pertandingan berikutnya," pungkas Ten Hag.
Dari catatan Opta, MU menjadi tim Inggris kedua yang mencetak dua gol bunuh diri dalam satu laga kompetisi Eropa. Chelsea menjadi yang pertama pada 2019, yang saat itu menghadapi Ajax, yang juga dilatih Ten Hag.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
