Seperti diketahui, timnas U-22 keluar sebagai pemenang dengan skor 5-2 dalam laga tersebut. Namun, kemenangan itu tidak diraih dengan mudah lantaran Thailand mampu menyamakan kedudukan menjelang waktu normal berakhir dan terdapat insiden ricuh antar ofisial tim di sisi lapangan.
Berkat mentalitas pantang menyerah ketika memainkan babak tambahan, Marselino Ferdinan dan kawan-kawan baru bisa memastikan kemenangan dengan mencetak tiga gol lewat Irfan Jauhari, Fajar Fathur Rahman dan Beckham Putra. Sementara itu, Indonesia sempat unggul lebih dulu pada waktu normal melalui sepasang gol Ramadhan Sananta.
"Asam lambung saya sampai naik karena naik turun, sudah unggul disamain lagi. Tapi Alhamdulillah, kita bisa meninggalkan mereka (Thailand) karena semangat anak-anak di lapangan dan tentunya para atlet dan ofisial," kata Dito seusai pertandingan seperti dilansir Antara.
Menurut menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju itu, kemenangan tim asuhan Indra Sjafri merupakan buah kerja keras persiapan yang dilakukan oleh semua bagian tim yang terlibat.
"Kemenangan ini juga berhasil membuktikan kalau Indonesia adalah pejuang," kata Menpora yang mempunyai nama lengkap Ario Bimo Nandito Ariotedjo itu.
Orang nomor satu di Kemenpora itu menilai Timnas U-22 Indonesia yang sukses merebut emas setelah 32 tahun ini merupakan hasil pembinaan berjangka dan panjang. Ke depan, timnas diharapkan lebih banyak melakukan pemusatan latihan (TC) demi meningkatkan kualitas.
"Saya sangat terharu dan tidak hanya emas yang diraih sepak bola saja, namun medali emas dari cabang olahraga lainnya sangat membanggakan dengan berbagai tantangan dan ketidakadilan menimpa kontingen kita," tutup Dito.
Hingga hari terakhir penyelenggaraan SEA Games 2023, Rabu 17 Mei, kontingen Indonesia tetap bertengger di urutan tiga klasemen perolehan medali dengan koleksi 87 keping emas, 80 perak dan 109 perunggu. (ANT)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News