Proyeksi pada 2019 memperkirakan, turnamen yang digelar bareng Australia pada Juni dan Juli 2023 itu bakal memberi Selandia Baru keuntungan bersih sebesar USD46,3 juta atau sekitar Rp719,4 miliar.
Namun dikutip dari Stuff, hasil laporan ekonomi independen yang dirilis oleh pemerintah pada Desember ini menunjukkan bahwa angka tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi USD109,5 juta (sekitar Rp1,7 triliun).
Piala Dunia Wanita FIFA yang baru pertama kali bergulir di belahan bumi bagian selatan ini memang berhasil menarik minat dan jumlah penonton yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk 43.127 orang yang memenuhi Stadion Eden Park dalam tiga laga fase gugur.
Padahal, Selandia Baru hanya kebagian menggelar 29 laga dari 64 pertandingan Piala Dunia Wanita FIFA 2023 di empat kota, yakni Auckland, Hamilton, Wellington dan Dunedin.
Baca juga: Jersey Kemenangan Piala Dunia Lionel Messi Terjual Seharga Rp120 Miliar
Laporan tersebut juga menyebutkan, terdapat rata-rata 25.663 lembar tiket yang habis per pertandingan dari 750.000 lebih tiket yang beredar di Selandia Baru. Stadion Eden Park menjadi tempat yang paling sering dikunjungi, dan ada sekitar 7.000 pengunjung internasional yang datang.
60% warga Kiwi memang menyaksikan Piala Dunia Wanita FIFA 2023 di TV atau secara daring. Namun, 87% keseluruhan penontonnya merasa keberlangsungan turnamen telah meningkatkan pemahaman serta apresiasi terhadap olahraga wanita.
Piala Dunia Wanita FIFA 2023 menjadi kejuaraan wanita terbesar ketiga di Selandia Baru dalam 17 bulan terakhir, setelah turnamen global kriket dan rugbi pada 2022. (Jennifer Carorine Gouw/Stuff)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News