Timnas Indonesia setidaknya dijatuhi empat sanksi oleh FIFA karena pelanggaran yang terjadi pada tiga pertandingan yaitu ketika menjamu Australia serta kala menghadapi Bahrain dan Tiongkok.
Sanksi yang pertama adalah terlambat memulai sepak mula saat pertandingan menghadapi Australia pada 10 September sehingga diberikan peringatan.
Sanksi kedua masih dikarenakan hal yang sama yakni terlambat memulai kick off ketika menghadapi Tiongkok, 15 Oktober. Kali ini, timnas Indonesia mendapatkan denda sebesar Rp178 juta.
Sanksi ketiga ketika manajer timnas Indonesia Sumardji yang mendapatkan kartu merah ketika menghadapi Bahrain, 10 Oktober. Atas insiden ini, PSSI dikenakan denda Rp89 juta serta larangan mendampingi tim satu pertandingan.
Sementara itu, pelanggaran keempat dilakukan asisten pelatih timnas Indonesia Kim Jong-jin, yang dinilai melakukan perilaku buruk ketika menghadapi Bahrain dan diberikan hukuman larangan mendampingi tim empat pertandingan serta denda Rp89 juta.
Baca juga: Mees Hilgers Cedera, Intip Prediksi Formasi Timnas Indonesia Melawan Jepang |
Sikap PSSI
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga mengatakan menerima dan mematuhi sanksi yang diberikan FIFA kepada timnas Indonesia, termasuk terhadap beberapa ofisial timnas.
Selain itu, Arya juga menegaskan PSSI perlu melakukan evaluasi dan memperbaiki diri dari kesalahan-kesalahan yang sebelumnya diperbuat.
"Kita patuh saja ya terhadap denda yang diberikan oleh FIFA. Apalagi memang kita perlu evaluasi dan perbaiki diri apa yang memang menjadi kesalahan-kesalahan kita seperti telat kick off dan sebagainya," ungkap Arya dalam keterangan resmi.
"Kalau ada ofisial kita seperti Pak Mardji itu kita terima karena memang kondisi pada saat itu Pak Mardji kan berusaha untuk menjaga supaya jangan sampai pelatih yang terkena hukuman. Gitu makanya kita terima hukuman dari FIFA ini," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News