Dubes RI untuk Singapura Suryopratomo. (Foto: Dok/MI)
Dubes RI untuk Singapura Suryopratomo. (Foto: Dok/MI)

Dubes RI: Karantina Elkan Baggott tidak Bisa Ditawar

Kautsar Halim • 15 Desember 2021 19:53
Jakarta: Duta Besar RI untuk Singapura, Suryapratomo, mengatakan bahwa pihaknya bersama PSSI sudah mencoba berbicara dengan Kementerian Kesehatan Singapura terkait keputusan karantina mendadak salah satu penggawa timnas Indonesia, Elkan Baggott. Namun sayangnya, instruksi pemerintah setempat itu tetap tidak bisa dihindari.
 
Elkan mendadak wajib menjalani karantina karena terdapat salah satu penumpang dalam pesawat yang dia tumpangi terpapar covid-19 varian Omicron. Kabar ini menjadi kontroversi karena hasil tes covid-19 Elkan menunjukkan negatif dan dia pun bisa diturunkan ketika Indonesia melawan Laos pada lanjutan Piala AFF akhir pekan lalu.
 
Suryapratomo menjelaskan lebih lanjut, instruksi wajib karantina itu bukan untuk Elkan saja, melainkan seluruh penumpang yang berada dalam pesawat yang sama. Kemudian, pemerintah Singapura juga sudah menyiapkan sanksi tegas jika instruksi karantina tidak dilakukan. 

"Nah, konsekwensinya seluruh penumpang atau bukan Elkan saja. Semua penumpang pesawat Emirates yang berangkat 8 Desember harus menjalani perintah karantina yang sifatnya wajib dan tak bisa ditawar-tawar. Kalau tidak melakukan karantina bisa kena pidana penjara 6 bulan atau denda 10 ribu dolar singapura," tutur Suryapratomo dalam program Metro Hari Ini, Rabu (15/12/2021).
 
"Tentunya, PSSI dan juga KBRI mencoba menyampaikan bahwa Elkan dan pemeriksaannya negatif. Kemudian, Kementerian Singapura menyampaikan bahwa hasil tes negatif bukan berarti orang itu tidak berpotensi untuk terinfeksi. Mungkin saja (virusnya) masih dalam proses inkubasi," tambahnya.
 
Suryapratomo juga menilai intruksi karantina yang menimpa Elkan masih tergolong wajar karena sifat pandemi covid-19 masih misterius dan varian baru Omicron memiliki jangkauan penyebaran yang lebih luas. Kemudian, semua negara di dunia memang berusaha mencegahnya dengan sangat ketat.
 
"Saya kira, aturan ini bukan hanya berlaku di AFF. Kita lihat di Eropa Tottenham Hotspur tidak bisa tampil karena delapan pemainnya positif, pemain Bayern Muenchen Joshua kimmich juga tidak bisa tampil karena covid-19. Jadi, covid-19 ini sesuatu yang masih misterius dan semua negara melakukan tindakan yang sangat berhati-hati, apalagi yang Omicron," tutup Suryapratomo.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan