Meskipun sempat unggul cepat, Jay Idzes dkk gagal membendung kebangkitan The Green Falcons. Kekalahan ini menyisakan sejumlah catatan dan fakta menarik yang patut disoroti.
Berikut adalah 5 fakta kunci di balik kekalahan dramatis Timnas Indonesia melawan Arab Saudi:
1. Unggul Cepat, Tumbang Akibat Comeback Tuan Rumah
Timnas Indonesia mengawali pertandingan dengan gemilang. Mereka berhasil unggul 1-0 melalui eksekusi penalti Kevin Diks pada menit ke-11. Gol tersebut lahir setelah wasit menunjuk titik putih usai meninjau VAR, menyusul hands ball pemain Arab Saudi di kotak terlarang.
Sayangnya, keunggulan tersebut tak bertahan lama. Arab Saudi langsung merespons dengan gol penyama dari tendangan jarak jauh Saleh Abu Al Shamat (menit ke-17), yang kemudian disusul gol penalti Feras Al Brikan (menit ke-36), membuat Indonesia tertinggal 1-2 di akhir babak pertama. Gol kedua Feras Al Brikan (menit ke-62) di babak kedua semakin menjauhkan skor sebelum Kevin Diks kembali memperkecil kedudukan lewat penalti kedua (menit ke-88).
2. Pesta Penalti dan Drama Kartu Merah
Laga ini penuh dengan keputusan kontroversial dan drama di lapangan. Total tiga hadiah penalti diberikan oleh wasit Ahmed Al Ali.
Dua untuk Indonesia (dieksekusi Kevin Diks) dan satu untuk Arab Saudi (dieksekusi Feras Al Brikan).
Selain itu, drama kartu merah turut mewarnai pertandingan. Arab Saudi harus bermain dengan 10 pemain setelah Mohamed Kanno mendapat kartu kuning kedua yang berujung kartu merah di masa injury time.
Meskipun unggul jumlah pemain di menit-menit akhir, skuad asuhan Patrick Kluivert tak mampu memanfaatkan momentum untuk mencetak gol penyama.
3. Ketangguhan Maarten Paes Jadi Penyelamat
Kiper andalan Timnas Indonesia, Maarten Paes, tampil luar biasa di bawah mistar gawang. Berdasarkan statistik, Paes mencatatkan 7 saves sepanjang laga. Selain itu, Paes juga menunjukkan ketenangan dalam membangun serangan dari belakang dengan akurasi umpan mencapai 62%.
Ia berkali-kali menahan gempuran serangan cepat dan tembakan terarah dari pemain Arab Saudi, termasuk upaya keras Nawaf Bu Washl di babak pertama dan sundulan Firas Al Buraikan di babak kedua. Tanpa performa apik Paes, skor kekalahan Timnas Indonesia kemungkinan bisa jauh lebih besar.
4. Dua Gol dari Titik Putih Kevin Diks
Pemain bertahan keturunan Indonesia-Belanda, Kevin Diks, menjadi bintang bagi Garuda di lini serang. Diks berhasil mencetak dua gol bagi Indonesia, dan keduanya berasal dari eksekusi penalti.
Perannya sebagai algojo penalti menunjukkan ketenangan dan akurasi tinggi di momen krusial. Namun, kontribusi dua golnya tidak cukup untuk menghindari kekalahan tim.
5. Peluang Lolos Langsung ke Piala Dunia Kian Tipis
Kekalahan di laga perdana putaran keempat ini membuat langkah Timnas Indonesia untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026 kian terjal. Untuk menjaga asa lolos, Timnas Indonesia wajib memenangkan pertandingan sisa, yaitu laga kedua melawan Irak yang juga akan diselenggarakan di King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Minggu (12/10/2025) dini hari WIB. Tuntutan untuk meraih poin penuh menjadi harga mati demi mempertahankan peluang di Grup B.
(Sheva Asyraful Fali)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id