"FIFA menanggapi tuduhan pelanggaran dengan sangat serius dan memiliki proses yang jelas bagi siapa pun di sepak bola yang ingin melaporkan suatu insiden," kata juru bicara FIFA kepada ESPN dikutip dari abc news, Jumat (4/8/2023)
"Kami dapat mengonfirmasi bahwa pengaduan telah diterima sehubungan dengan tim nasional wanita Zambia, dan saat ini sedang diselidiki," tambahnya.
"Tapi, kami tidak dapat memberi rincian lebih lanjut mengenai penyelidikan yang sedang berlangsung karena alasan kerahasiaan yang jelas," sambung juru bicara tersebut.
Sebelumnya pada Kamis 3 Agustus waktu setempat, The Guardian mengabarkan bahwa pelatih timnas wanita Zambia Bruce Mwape dituduh melakukan pelecehan seksual dengan mengusap dada salah satu pemainnya jelang laga melawan Kosta Rika.
Sebagai tindak lanjut insiden tersebut, FIFA juga mengimbau para peserta Piala Dunia Wanita 2023 agar tidak ragu memberi laporan jika mengalami nasib serupa. Kemudian, FIFA memastikan bahwa sang pelapor dan penanganan kasusnya bakal dilakukan secara rahasia.
"Siapa pun yang ingin melaporkan tuduhan atau informasi terkait pelecehan dalam sepak bola dapat melakukannya melalui platform pelaporan rahasia FIFA, dengan semua informasi yang diserahkan ke FIFA ditangani dengan sangat rahasia," tutur juru bicara FIFA.
Tak hanya platform yang bersifat rahasia bagi pelapornya, FIFA juga memastikan bakal memberi dukungan dan bantuan keamanan terhadap pelapor, terlebih ketika mereka menjadi saksi dalam kasus Etika FIFA.
"Jika terbukti bersalah, FIFA akan mengambil sanksi seberat mungkin, termasuk melarang orang tersebut dari aktifitas olahraga ini seumur hidup. Rekam jejak kami menunjukkan hal ini," tutup juru bicara FIFA.
Sementara itu, timnas Zambia yang baru pertama kali tampil di Piala Dunia Wanita sukses mengalahkan Kosta Rika untuk mencatatkan kemenangan pertama di fase grup. Meski demikian, mereka tetap tersingkir dari turnamen karena kalah lebih dulu dari Jepang dan Spanyol. (Jennifer Carorine Gouw/abc news)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
