Seperti diketahui, Indonesia baru menyelesaikan dua laga persahabatan internasional kontra Burundi di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, pada 25 Maret dan 28 Maret. Saat itu, Indonesia menang meyakinkan dengan skor 3-1 pada laga pertama dan bermain imbang 2-2 pada laga kedua.
Laga kedua menjadi ujian terberat karena Indonesia nyaris kalah setelah Burundi membalas gol Witan Sulaeman dengan gol Saido Berahino dan Abedi Bigirimana pada babak kedua. Beruntung, laga berakhir imbang karena Jordi Amat mencetak gol tambahan untuk Indonesia di pengujung laga.
Menurut Shin, hasil tak terkalahkan dalam dua laga melawan Burundi merupakan tren positif yang harus dijaga karena performa skuad Garuda sudah semakin meningkat. Atas dasar itu, Shin pun optimistis Indonesia bisa menjadi tim level Asia dalam waktu dekat ini.
"Jadi selama dua laga ini, saya menemukan beberapa hal positif. Sedikit lagi saja soal mental, pasti bisa jadi tim level Asia, tidak hanya Asean (Asia Tenggara)," tutur Shin dalam jumpa pers seusai laga kontra Burundi seperti dilansir Antara.
Meski semringah dengan hasil melawan Burundi, Shin tak lantas puas dengan performa timnas. Dia malah berharap agar skuad Garuda mendapat lawan lebih kuat di laga FIFA Match Day selanjutnya (Juni mendatang) agar bisa meramu tim dengan lebih baik lagi.
"Saya berharap Indonesia melawan tim peringkat 100-an, agar bisa memperkuat taktik dan organisasi permainan," tutup mantan pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia tersebut.
Saat ini, Indonesia masih berada di peringkat ke-151 FIFA, sedangkan Burundi di urutan ke-141. Untuk ranking 100-110 FIFA diisi oleh Lebanon, Kenya, Madagaskar, Mauritania, Trinidad & Tobago, Selandia Baru, India, Kosovo, Tajikistan, Estonia, dan Siprus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News