Seperti tertera dalam rilis resmi FIFA pada Kamis 6 April malam WIB, Indonesia kena sanksi yang bersifat administrasi atau lebih tepatnya pembatasan penggunaan dana FIFA Forward. Tapi, FIFA juga tetap mendukung PSSI dalam proses transformasi sepak bola Indonesia dan siap memberi bantuan jika diperlukan.
"Dalam konteks sanksi, FIFA tetap tegas menjaga kedaulatan mereka ke anggotanya. Pembatasan pengucuran dana FIFA Forward layak disyukuri. Ini hasil kerja lobi PSSI yang tidak mudah," tutur Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, dalam pernyataan resminya Kamis (6/3/2023) malam WIB.
"Akan tetapi, kita jangan juga lantas jemawa. Indonesia harus rendah hati mengakui punya kesalahan. Jangan mengulangi kesalahan serupa, walau dihukum ringan. Posisi kita salah," tambahnya.
Pandangan sama juga disampaikan komentator sepak bola senior, M. Kusnaeni. Menurutnya, sanksi tersebut tergolong ringan dan merupakan kabar gembira buat sepak bola Indonesia.
"Bisa dibilang FIFA memahami masalah Indonesia dalam konteks sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Mereka menganggap Indonesia sebagai negara penting di dunia sepak bola, sehingga tidak gegabah dalam memutuskan hukuman," ujar Kusnaeni.
"Yang terjadi dalam kasus Piala Dunia U-20, Indonesia tidak menolak menjadi tuan rumah dan Presiden RI Joko Widodo juga menyampaikan hal tersebut. Hanya saja, FIFA melihat Indonesia belum siap setelah melihat berbagai macam gejolak domestik," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
