Seperti diketahui, PSSI telah resmi memecat Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Senin 6 Januari. Keputusan itu diambil demi kebaikan Skuad Garuda, termasuk merealisasi target ke Piala Dunia 2026.
"Tentu apa yang kita lakukan hari ini (pemecatan) tidak lain untuk kebaikan Tim Nasional. PSSI dalam 1,5 - 2 tahun belakangan ini punya program yang sangat konsisten. Bisa dilihat bagaimana keseriusan kita membangun Timnas Putri, juga kejuaraan-kejuaraan untuk U-17 dan U-19. Kita lakukan semua dengan proritas target-target dan kita lakukan secara transparan tanpa ada agenda tertutup," terang Erick dalam jumpa pers pemecatan STY di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (6/1/2025).
"Tentu, kita mengucapkan terima kasih kepada kinerja coach Shin tae-yong selama ini. Hubungan saya sangat baik, kita lakukan yang terbaik untuk program-program yang dikehendaki. Tapi tentu, dinamika tim nasional ini perlu jadi perhatian khusus kami dalam evaluasi," tambahnya.
Baca juga: Ini Alasan STY Dipecat PSSI
Sejatinya, lanjut Erick, rencana pergantian pelatih Timnas Indonesia sudah didiskusikan pihaknya sebelum Skuad Garuda kalah dari Tiongkok (1-2) pada laga keempat Grup C Putaran Tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa 15 Oktober 2024 lalu. Tapi, baru diumumkan hari ini demi memberi waktu yang tepat bagi pelatih anyar untuk mempersiapkan Skuad Garuda.
"Saya rasa momennya sekarang (pemecatan Shin Tae-yong) lebih tepat karena masih punya 2,5 bulan untuk persiapan dan ada sisa 4 pertandingan. Masalah komunikasi adalah salah satu isu yang kami perhatikan, tetapi kami juga merasa butuh pelatih yang bisa cocok dari segi taktik," kata Erick.
"Sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi. Tapi kalau kita hitung-hitung, jika dilakukan saat itu, jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat. Makanya hari ini (momentum) yang terbaik," imbuhnya.
Timnas Indonesia diketahui sedang bertengger di urutan tiga klasemen sementara Grup C Putaran Tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Namun, mereka baru mengoleksi 6 poin atau serupa dengan Arab Saudi, Bahrain dan Tiongkok yang secara berurutan di bawahnya. Sementara itu, posisi dua ditempati Australia (7 poin) sedangkan Jepang berada di puncak (16 poin).
Untuk lolos otomatis ke Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia perlu finis di urutan pertama atau kedua Grup C. Tapi jika mampu finis ketiga atau keempat, Skuad Garuda juga berpotensi lolos dengan memainkan babak kualifikasi keempat. Demi mewujudkan asa tersebut, Skuad Garuda masih memiliki empat jatah pertandingan, yakni melawan Australia (20 Maret), Bahrain (25 Maret), Tiongkok (5 Juni) dan Jepang (10 Juni).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News