Jelang laga penting tersebut, netizen bola khusus para suporter timnas ramai-ramai memberikan masukan kepada pelatih kepala timnas, Shin Tae-yong (STY). Sebagian suporter skuad Garuda kompak menyuarakan agar pelatih asal Korea Selatan tersebut menghentikan kebiasaannya dalam bereksperimen gonta-ganti pemain inti.
Bukan tanpa alasan, hal ini berkaca pada hasil mengecewakan yang diraih Indonesia ketika bertandang menghadapi timnas Tiongkok beberapa waktu lalu. Indonesia harus kalah 2-1 dari Tiongkok yang berstatus juru kunci dan bahkan sudah kebobolan sebanyak 12 gol.
STY dianggap menjadi biang kekalahan karena merombak total starting line up dengan menurunkan Asnawi sebagai kapten tim, yang kebetulan bermain mengecewakan di laga itu. STY juga memainkan Witan Sulaeman di lini depan sebagai starter.
Selain itu, STY mencadangkan Thom Haye sehingga lini tengah Indonesia tidak terorganisir. Lebih parah lagi, STY mencoret pemain diaspora Eliano Reijnders dari skuad dengan alasan tidak cocok dengan taktik yang ia terapkan.
Baca juga: Shin Tae-yong Bakal Coret Lima Nama Pemain Jelang Lawan Jepang |
Sontak saja, usai kekalahan kontra Tiongkok, STY dihujani banyak kritikan mulai dari pendukung hingga para pengamat sepak bola tanah air.
Jelang laga melawan Jepang pekan ini, para netizen bola tanah air pun berpesan agar STY menghentikan eksperimennya dan fokus pada line up terbaik.
"HAL YANG LEBIH GUE TAKUTIN DR LAWAN JEPANG ADALAH LINE UP STY, PLEASE COACH JANGAN EKPERIMEN YAA," tulis seorang netizen.
"Semoga lawan Jepang minimal bisa imbang, gak masalah kalau mainnya parkir bus. Sekarang bukan waktunya STY utk coba2 strategi atau gonta-ganti komposisi pemain inti seenaknya," timpal netizen lain.
"Semoga tambah solid di lini pertahanan kita, yg jd starter nanti kudu yg benar siap lawan gempuran jepang mah, sty jgn coba2 eksperimen gax jelas lagi dah," komentar salah satu akun.
"STY tolong gak usah eksperimen lagi nanti lawan jepang sama saudi, mending pasang line up terbaik timnas aja udah," ujar akun lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News