"BFA mengeskpresikan keterkejutannya atas berbagai ancaman pembunuhan yang diterima pemain tim nasional di akun media sosial mereka, sesuatu yang mencerminkan minimnya pemahaman publik Indonesia terhadap keselamatan nyawa seseorang," bunyi pernyataan resmi BFA di Instagram resminya.
"Hal ini jauh dari nilai olahraga, di mana rasa hormat dan apresiasi terhadap sesama diperlihatkan. BFA menolak untuk mengekspos anggota tim nasional terhadap potensi bahaya, terutama karena tindakan suporter Indonesia tidak bisa diterima dan salah dan tidak ada sangkut pautnya dengan sepak bola," sambung pernyataan tersebut.
Namun anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, memastikan bahwa ancaman siber tersebut takkan sampai di stadion. Ia memberi contoh bagaimana peserta Piala Dunia U-17 di Indonesia mendapat keamanan dan kenyamanan sepanjang turnamen digelar.
"Kita akan buat surat ke AFC untuk menyatakan bahwa pertandingan supaya fair tetap di Jakarta karena sebelumnya kan tandingnya di Bahrain. Kita juga akan memberi tahu bahwa kita akan menjamin keamanan dan kenyamanan bagi tamu kita seperti," ujar Arya.
"Apalagi kita sudah membuktikan pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 dan terselenggara dengan baik dan berbagai event internasional di Indonesia semuanya aman dan nyaman, jadi ga perlu dikhawatirkan," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News