Di awal turnamen, Yordania tergabung di Grup E bersama Korea Selatan, Bahrain dan Malaysia. Di penyisihan grup, Yordania berhasil mengalahkan Malaysia 4-0, imbang dengan Korsel 2-2 dan kalah 0-1 kontra Bahrain sehingga finish di posisi tiga dengan poin 4. Beruntung, Yordania lolos ke 16 besar sebagai salah satu tim peringkat ketiga terbaik.
Secara tradisi, Yordania kalah mengkilap dibandingkan sejumlah tim besar yang juga lolos ke babak 16 besar, seperti Timnas Jepang (juara 4 kali), Arab Saudi (3 kali), Iran (3 kali), Korea Selatan (2 kali), atau Irak dan Qatar yang pernah sekali juara.
Jangankan ke partai final, lolos ke babak empat besar alias semifinal saja belum pernah dialami negara yang letak geografisnya di sisi Laut Mati tersebut.
Pencapaian terbaik negara kerajaan yang berbatasan dengan Arab Saudi di timur dan tenggara, Irak di timur laut, Suriah di utara, serta Israel dan Palestina di barat, ini adalah babak perempat final (delapan besar) pada edisi 2004 dan 2011 silam.
Perjalanan heroik Yordania dimulai di babak 16 besar. Bertemu Irak, tim yang juga secara mengejutkan saat juara edisi 2007, tim asuhan Hussein Ammouta asal Maroko ini menang dramatis atas Irak dengan skor 3-2.
Bermain di Stadion Khalifa International, Al Rayyan, pada Senin 29 Januari 2024, Yordania yang sempat unggul dipengujung babak pertama lewat Yazan Al Naimat harus tertinggal lewat gol Suad Natiq (68) dan Aymen Hussein (76).
Laga kemudian sempat diwarnai insiden kartu merah Aymen usai melakukan selebrasi gol kedua Irak. Unggul jumlah pemain dimanfaatkan betul Yordania. Hasilnya, saat memasuki injury time dewi fortuna menghampiri mereka.
Berawal dari gol kedua Yordania yang dicetak pada menit 90'+5 Yazan Al Arab, langsung disusul gol ketiga yang dicetak Nizar Al Rashdan pada menit 90+7. Skor berbalik menjadi 3-2 untuk kemenangan Yordania.
Di perempat final, ini menjadi pencapaian ketiga Yordania di delapan besar setelah 2004 dan 2011. Berjumpa Tajikistan, dewi fortuna kembali menaungi. Satu-satunya gol kemenangan Yordania didapat dari gol bunuh diri pemain Tajikistan. Yordania membuat sejarah dengan lolos ke semifinal untuk kali pertama.
Pada babak empat besar alias semifinal, sudah menunggu juara dua kali Korea Selatan. Melawan tim yang menjadi langganan lolos ke putaran Piala Dunia, Yordania tentu saja menjadi underdog.
Di semifinal inilah kualitas Yordania benar-benar teruji. Bermain efektif sepanjang laga, Yordania sukses menyarangkan dua gol lewat aksi Yazan Al Naimat pada menit 53 dan Mousa Al Tamari menit 66.
Pada laga tersebut, secara keseluruhan Yordania memang kalah dalam penguasaan bola dari Korsel (30:70). Namun, Yordania memiliki 17 percobaan ke arah gawang Korsel dengan tujuh di antaranya on target. Bahkan dua di antaranya menjadi gol. Sedangakan Son Heung-min dan kawan-kawan memiliki delapan percobaan dan tak satu pun on target.
Selangkah lagi Yordania menorehkan tinta emas di Piala Asia. Penampilan impresif mereka patut diwaspadai siapapun lawan mereka di final. Apakah Qatar (juara bertahan) atau Iran (juara dua kali) yang bentrok di semifinal, Rabu 7 Februari 2024 malam WIB. Apakah Yordania akan membuat sejarah? Menarik ditunggu partai final di Losail Stadium, Sabtu 10 Februari 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News