Pada pertandingan tersebut, Inter Miami mampu mendominasi penguasaan bola, tapi Cincinnati tampil lebih efektif dalam memanfaatkan peluang. Gerardo Valenzuela membuka keunggulan pada menit ke-16, disusul dengan dua gol tambahan dari Evander pada menit ke-50 dan ke-70.
Inter Miami terbukti kesulitan membongkar pertahanan lawan ketika Cincinnati bermain makin agresif dengan formasi 3-4-1-2. Inter Miami yang memang kesulitan mendapat peluang emas hanya mencatatkan dua tembakan tepat sasaran saja di sepanjang laga.
Megabintang Inter Miami, Lionel Messi, yang sebelumnya mencetak dua gol beruntun dalam dua laga terakhir, tidak mampu menunjukkan performa terbaiknya. Messi tampak kesulitan mengembangkan permainan karena terus ditekan oleh lini tengah Cincinnati yang bermain agresif dan disiplin. Ruang geraknya pun sangat terbatas dalam 90 menit waktu normal pertandingan.
Pelatih Inter Miami, Javier Mascherano, mengakui bahwa kekalahan ini menjadi alarm bagi timnya. Ia menyebut jadwal pertandingan yang padat dan kondisi fisik pemain yang kelelahan sebagai faktor utama di balik performa buruk timnya. Mascherano lantas memastikan timnya akan melakukan evaluasi total terhadap strategi tim, termasuk rotasi pemain.
"Ini adalah pelajaran penting bagi kami. Kami harus bangkit dan merespons hasil ini dengan lebih baik pada laga berikutnya," kata Mascherano dalam sesi konferensi pers usai pertandingan. (Enrich Samuel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News