PSG saat ini tampil cukup baik di bawah pelatih Christophe Galtier yang ditunjuk menggantikan Mauricio Pochettino pada awal musim ini. PSG tengah memimpin klasemen Ligue 1 dan berpeluang lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2022-2023.
Akan tetapi, catatan di atas ternyata tak membuat manajemen PSG puas. Mereka masih berambisi membujuk Zidane -yang musim lalu menolak- untuk jadi pelatih. Bahkan, andaikata Zidane setuju, pergantian pelatih akan dilakukan pada Januari tahun depan alias pertengahan musim ini.
Menurut laporan Le 10 Sport, Zidane mengaku siap menerima pinangan PSG sebagai pelatih. Akan tetapi, legenda hidup Timnas Prancis itu memiliki dua syarat yang harus dipenuhi. Apa saja itu?
Dua Syarat yang diminta Zidane untuk menerima pinangan PSG:
1. Presiden Klub PSG Harus Mundur
Syarat pertama yang diajukan Zidane adalah, presiden klub PSG saat ini, Nasser Al-Khelaifi harus mundur dari jabatannya. Menurut Le 10 Sport, Zidane tidak ingin bekerja sama dengan Al-Khelaifi karena menilai pebisnis asal Qatar ini tidak cocok dengan metode yang akan dijalankannya di PSG nanti.Syarat ini sepertinya sulit untuk direalisasikan, bahkan hampir mustahil terpenuhi. Pasalnya, Nasser Al-Khelaifi adalah ketua dari Qatar Sports Investments, sebuah konsorsium yang menaungi PSG. Pria 48 tahun ini juga sudah menjabat presiden klub PSG sejak pengambilalihan klub pada 2011.
Mungkin yang membuat Al-Khelaifi tidak cocok dengan metode Zidane adalah soal bagaimana membangun sebuah klub. Al Khelaifi dikenal sangat ambisius dan ingin meraih sukses secara instant. Salah satunya dengan melakukan pembelian fantastis. Perekrutan Neymar Jr pada 2017 adalah salah satu contohnya, di mana Al-Khelaifi berani memecahkan rekor transfer termahal dunia, yakni 222 juta euro.
Sementara itu, Zidane justru lebih terfokus pada pembinaan dalam membangun tim. Dia ingin PSG tak terus menerus membeli pemain bintang, tapi juga melahirkan pemain berkelas. Selain itu, faktor keleluasaan dalam mengatur klub disinyalir menjadi salah satu hal yang sulit didapat Zidane selama Nasser Al-Khelaifi masih berada di PSG.
2. Menunggu Nasib Didier Deschamps
Melatih Timnas Prancis ternyata menjadi salah satu ambisi Zidane. Maka dari itu, ia belum mau menerima pinangan klub mana pun di awal musim lalu karena ingin menunggu nasib seniornya, Didier Deschamps di kursi pelatih Timnas Prancis.Saat ini, Deschamps tengah mempersiapkan skuat Les Bleus untuk bertarung di Piala Dunia 2022 di Qatar yang akan digelar mulai 20 November mendatang. Andai kata Prancis gagal tampil memukau, besar kemungkinan Deschamps tidak akan mendapat perpanjangan kontrak yang mana kontraknya akan berakhir pada Desember mendatang.
Namun sebaliknya, apabila Timnas Prancis tampil mengesankan dan sukses mempertahankan gelar juara yang mereka raih pada Piala Dunia 2018 lalu, maka, hampir bisa dipastikan Deschamps akan tetap memimpin skuat Ayam Jantan.
Apabila hal tersebut terjadi, maka, Zidane kemungkinan akan mulai berpikir untuk melatih klub. Dan salah satu yang mungkin jadi pertimbangannya adalah PSG.
Rekam Jejak Zidane Sebagai Pelatih
Zidane tidak diragukan merupakan salah satu pelatih terbaik dunia saat ini. Dia memenangkan dua gelar La Liga dan dua Piala Super Eropa dan dinobatkan sebagai pelatih terbaik FIFA pada dua kesempatan.
Namun, trofi yang dibawa Zidane ke Madrid juga yang paling diinginkan PSG sejak diambilalih oleh konsorsium Qatar adalah trofi Liga Champions. Pada kompetisi paling elite di Eropa ini, Zidane berhasil mengangkat tofi selama tiga tahun berturut-turut dari 2016 hingga 2018. Trofi inilah yang hingga kini sangat diidamkan oleh PSG dan belum mampu mereka raih sejak bertransformasi jadi klub kaya raya.
Selama karier kepelatihannya, Zidane memiliki rekor 174 kemenangan, 53 seri, dan 36 kekalahan dalam 174 pertandingan di seluruh kompetisi saat bertugas di Santiago Bernabeu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News