"Saat mereka membuat gol ketiga, kami semakin 'down'. Kami berusaha meningkatkan mental pemain lagi, tetapi tekanan laga ini memang tinggi," ujar Bima dalam konferensi pers usai seusai laga seperti dilansir Antara.
Menurut juru taktik berusia 46 tahun itu, situasi psikologis yang tak lagi kokoh membuat Indonesia sulit fokus. Semua rencana dan strategi pun gagal terlaksana dengan baik di lapangan.
"Kami sudah mengetahui mereka mempunyai serangan balik yang cepat. Namun, kami sulit mengantisipasinya karena kurang koordinasi. Tidak ada yang menyangka skor bisa sebesar itu," tutur Bima.
Dia melanjutkan, dua pemain Malaysia yang semestinya masuk dalam perhatian penuh Indonesia adalah Muhammad Arami Wafiy dan Muhammad Anjasmirza.
Akan tetapi, dalam pertandingan, Arkhan Kaka dan kawan-kawan tak mampu mengawal mereka dengan baik. Arami pun membuat dua gol, sementara Anjasmirza menyumbangkan satu gol yang merupakan gol ketiga Malaysia ke gawang Indonesia pada laga itu.
Terkait absennya sang kapten sekaligus bek tengah andalan Muhammad Iqbal Gwijangge karena akumulasi kartu kuning, Bima Sakti tidak mau membuat itu menjadi alasan kekalahan.
"Peran Iqbal memang sangat penting, tetapi di tim ini tidak ada pemain bintang. Kami sudah beberapa kali beruji coba di Yogyakarta tanpa Iqbal dan pemain lain seperti Arkhan Kaka, Muhammad Kafiatur Rizky," kata Bima.
Sementara itu, bek tengah Sulthan Zaky menegaskan bahwa dia dan rekan-rekannya belajar satu hal penting dalam laga melawan Malaysia, yakni mental bertanding harus kuat di berbagai situasi.
"Kami mesti lebih bekerja keras dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat," ujar pengemban tugas kapten saat bersua Malaysia itu.
Lima gol kemenangan Malaysia dibuat oleh Muhammad Zainurhakimi Zain, Muhammad Arami Wafiy (dua gol), Muhammad Anjasmirza dan Muhammad Afiq Danish. Indonesia hanya mampu memperkecil kekalahan lewat gol Arkhan Kaka pada pengujung laga.
Hasil tersebut membuat Malaysia menggeser Indonesia dari puncak klasemen akhir Grup B dan berhak lolos otomatis ke Piala Asia U-17 pada tahun depan. Sementara itu, peluang Indonesia untuk lolos ke Piala Asia lewat jalur enam runner-up terbaik sudah tertutup.
Berdasarkan klasemen sementara para runner-up yang terdiri atas 10 tim, Indonesia berada di urutan ketujuh dengan koleksi 3 poin dan selisih gol -3. Itu terjadi karena hasil laga melawan tim peringkat empat dan kelima fase grup tidak dihitung dalam menentukan peringkat dua terbaik. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News