Ketajaman striker Fenerbahce berusia 33 tahun itu sejatinya sudah terlihat ketika menanduk bola umpan silang akrobatik rekannya ke gawang Qatar pada menit ke-3. Namun, wasit Daniele Orsato asal Italia menganulir gol tersebut lantaran VAR menunjukkan posisi Valencia sedikit terperangkap offside.
Valencia baru benar-benar membuka keunggulan Ekuador lewat tendangan penalti pada menit ke-16 karena dia sempat dijatuhkan kiper Qatar Saad Al Sheeb di kotak terlarang. Tidak lama kemudian, Valencia mencetak gol keduanya setelah menanduk umpan silang Angelo Preciado pada menit ke-31.
Para suporter Qatar yang memadati Stadion Al Bayt makin semangat memberi dukungan ketika tim kesayangannya lebih sering menguasai bola pada babak kedua. Namun, gol balasan tak kunjung tercipta meski Valencia digantikan Jose Cifuentes sejak menit ke-77 karena terlihat cedera. dengan begitu, Qatar menang 2-0 dan Valencia dinobatkan sebagai MVP atau bintang laga.
Kontribusi Valencia dalam laga ini makin spesial karena dirinya juga langsung menjadi pemain tersubur dalam sejarah Ekuador di Piala Dunia dengan koleksi 5 gol atau mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang Agustin Delgado. Tapi menurut pelatih Gustavo Alfaro, pencapaian tersebut tidak diraih Valencia dengan mudah.
"Dia (Valencia) merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk Ekuador. Tapi, dia sempat mengalami masa sulit dan ketajamannya sering dipertanyakan. Kini, dia berhasil mencetak gol yang sangat berarti baginya," kata Alfaro seusai laga seperti dikutip dari situs resmi FIFA.
Selanjutnya, Ekuador bisa saja langsung menyegel tiket ke fase gugur Piala Dunia 2022 apabila mampu menaklukkan Belanda pada laga kedua Grup A, Jumat 25 November mendatang. Selain itu, Valencia tentu masih berpeluang mempertajam rekornya sebagai mesin gol terbaik sepanjang sejarah timnas Ekuador. (fifa.com)
(11).jpg)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News