Banyak cerita dalam karier sepak bola Nakamura. Mulai dari debut, melanglang Eropa, hingga kemudian jadi legenda Asia. Untuk mengetahui cerita lengkapnya, mari kita kembali ke Kota Yokohama di Prefektur Kanagawa, Jepang, 44 tahun silam.
Lahir di Yokohoma pada 24 Juni 1978, Nakamura mulai bermain sepak bola sejak berusia lima tahun atau pada 1983. Menginjak usia 12 tahun pada 1991, Nakamura bergabung dengan tim muda Nissan Motors FC yang kini dikenal dengan nama Yokohama F. Marinos.
Setelah itu, Nakamura bergabung ke SMA Toko Gakuen di Kawasaki dan mengantarkan sekolahnya masuk final kompetisi antarsekolah se-Jepang pada 1996. Lulus SMA pada 1997, Nakamura lantas bergabung dengan Yokohama Marinos atau kembali ke tim tempat ia menimba ilmu saat kecil.
Nakamura menjalani debut profesionalnya pada 8 Maret 1997 pada laga J.League Cup melawan Verdy Kawasaki atau yang sekarang dikenal dengan nama Tokyo Verdy, dan dia bermain selama 76 menit. Untuk debutnya di liga tertinggi Jepang atau J1 League langsung didapat ketika melawan Gamba Osaka pada pekan kedua musim 1997.
Saat itu, Nakamura masuk pada menit ke-55 menggantikan Julio Cesar Baldivieso, tapi tim yang ia bela kalah telak 0-4 dari Gamba Osaka. Meski demikian pada musim itu, dia bermain 30 kali dan mencetak lima gol di semua ajang. Kebintangannya baru mulai benar-benar terlihat pada 2000.
Dari 32 laga di J1 League, Nakamura mencatatkan lima gol dan 11 assist untuk mengantarkan Marinos jadi runner-up musim 2000. Atas performa apiknya, Nakamura juga dinobatkan menjadi MVP alias Pemain Terbaik J1 League 2000.
Nakamura mendapatkan debut sebagai penggawa timnas Jepang juga pada 2000 atau ketika diturunkan pelatih Philippe Troussier pada laga Kualifikasi Piala Asia 2000 melawan Singapura. Namun, gol pertamanya untuk Samurai Biru tercipta pada laga berikutnya atau ketika Jepang membantai Brunei Darussalam dengan skor 9-0.
Nakamura turut berhasil membawa Jepang meraih gelar Piala Asia 2000 dengan mengalahkan Arab Saudi di final dan dirinya masuk dalam salah satu pemain dalam Tim Terbaik Turnamen.
Dia sempat berada di persimpangan karier pada 2002 karena secara mengejutkan tidak dibawa ke Piala Dunia di Korea Selatan dan Jepang. Setelah itu, Nakamura merasa harus hengkang ke Eropa untuk mengembangkan performa.
Pertengahan tahun 2002, Nakamura memilih untuk bergabung dengan tim promosi Serie A Liga Italia, Reggina. Dia mendapatkan nomor punggung 10 dan pihak klub mampu menjual 250 ribu jersey Nakamura hanya dalam waktu lima bulan. Total, Nakamura bermain 150 kali dan mencetak 33 gol di J1 League sebelum hengkang ke Eropa.
Delapan tahun di Eropa, Nakamura membela Reggina di Liga Italia, Celtic di Liga Skotlandia, dan Espanyol di Liga Spanyol, untuk menahbiskan diri sebagai salah satu pemain paling mentereng dari Asia di dunia.
Nakamura juga sempat membawa timnas Jepang kembali menjuarai Piala Asia pada edisi 2004 dengan mengalahkan Tiongkok di partai puncak. Ia bahkan terpilih jadi MVP alias Pemain Terbaik dalam turnamen tersebut.
Setelah sewindu melanglang Eropa, Nakamura memutuskan untuk kembali ke J.League dan bergabung kembali dengan Yokohama F. Marinos pada awal tahun 2010. Hal ini ia lakukan agar mendapatkan menit bermain dan bisa dipanggil pelatih Takeshi Okada untuk Piala Dunia 2010.
Nakamura lantas bermain satu kali di gelaran yang dihelat di Afrika Selatan tersebut, dan memutuskan pensiun dari timnas Jepang usai gelaran Piala Dunia 2010. Total, Nakamura bermain 98 kali untuk timnas Jepang dan mencetak 24 gol.
Di level klub, musim itu Nakamura bermain 32 kali di J1 League dan mencetak lima gol untuk menjadi salah satu pemain utama Marinos meski sudah berusia 32 tahun. Tua-tua keladi, makin tua makin jadi. Kebintangan Nakamura justru kembali bersinar kala berusia 35 tahun.
Musim 2013, Nakamura yang menjabat sebagai kapten tim tampil luar biasa dengan berlaga 33 kali, mencetak 10 gol dan enam assist, serta membawa Marinos jadi runner-up J1 League.
Namun setelah itu, Nakamura mengalami cedera jelang akhir musim dan Marinos kalah tiga kali dalam empat laga terakhir yang membuat mereka disalip Sanfrecce Hiroshima dalam perburuan gelar juara, hal yang dikatakan Nakamura menjadi momen terburuk dalam kariernya.
Nakamura terpilih jadi MVP alias Pemain Terbaik, mengulangi prestasinya pada tahun 2000, dan kini jadi satu-satunya pemain yang pernah meraih gelar MVP J1 League dua kali sepanjang karier. Ia juga jadi pemain tertua yang menerima gelar MVP J1 League.
Nakamura bertahan di Yokohama F. Marinos hingga akhir musim 2016 dengan catatan total bermain 408 kali di semua ajang, mencetak 82 gol, dan 58 assist. Pada tahun 2017, Nakamura memutuskan hijrah ke klub J1 League lainnya, Jubilo Iwata.
Nakamura bermain dua setengah musim di Jubilo Iwata hingga musim panas 2019, dan total bermain 52 kali di semua ajang, mencetak 5 gol dan 12 assist. Pada pertengahan musim 2019, Nakamura bergabung dengan Yokohama FC di J2 League alias kasta kedua Liga Jepang.
Yokohama FC merupakan rival sekota klub masa kecilnya dan klub yang membesarkan namanya. Musim itu, ia bermain enam kali dan mencetak satu gol, membantu Yokohama FC promosi ke kasta teratas sebagai runner-up J2 League.
Nakamura bertahan di Yokohama FC hingga pengujung kariernya sebelum memutuskan pensiun pada akhir musim 2022. Dalam musim terakhirnya, Nakamura bermain enam kali di J2 League dan membantu Yokohama FC jadi juara serta promosi ke kasta teratas Liga Jepang. Total, Nakamura bermain 41 kali di semua ajang untuk Yokohama FC, mencetak satu gol dan dua assist.
Tahun 2022 menjadi musim terakhir Nakamura sebagai pesepak bola profesional yang kini memutuskan untuk memulai karier kepelatihan sebagai staf pelatih di Yokohama FC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id