Seperti dilansir Antara dari laman resmi UEFA, Guardiola menjelaskan bahwa Madrid kerap memberikan ancaman ke lini pertahanan City. Upaya itu bahkan sempat berjalan lancar karena Madrid mampu unggul lebih dulu lewat sepakan Rodrygo pada menit ke-28.
Namun, City mampu merespons dengan baik situasi tertinggal sebelum turun minum. Gol penyeimbang City mulai dicetak oleh Nico O'Reilly pada menit ke-35, dilanjutkan dengan lahirnya gol tendangan penalti Erling Haaland pada menit ke-43 yang menjadi penentu kemenangan.
"Kami baru bisa masuk ke dalam permainan setelah gol tercipta (kebobolan). Bagi banyak pemain saya, ini adalah pertama kalinya mereka datang ke stadion ini. Mungkin ini akan menjadi keuntungan; mungkin pada Februari nanti kami akan lebih siap berkat ini," ungkap Guardiola seusai laga.
Baca juga: Tanpa Mbappe, Madrid Takluk dari City di Bernabeu
Meski berhasil mengamankan kemenangan, Guardiola mengakui jika skuad asuhan Xabi Alonso itu lebih unggul ketimbang City pada beberapa aspek. Oleh karena itu, Guardiola tidak jemawa dengan tren positif tersebut dan bertekad untuk meningkatkan kualitas performa para pemainnya di masa mendatang.
"Kami memainkan pertandingan melawan Sunderland dan Fulham dengan cara yang sangat berbeda, tetapi Madrid memang secara tradisional melakukan hal itu. Stadion mereka menyukai pertandingan seperti ini," jelas Guardiola.
"Kenyataannya, saya senang dengan hasil ini. Tetapi, saya tahu kita harus berbuat jauh lebih baik. Menghadapi situasi seperti ini akan membuat kita lebih kuat," sambungnya.
Kemenangan di kandang Madrid membuat City naik ke peringkat empat klasemen sementara Liga Champions 2025/2026 dengan koleksi 13 poin dari enam laga. Di sisi lain, kekalahan dari City membuat Madrid turun ke posisi tujuh dengan kumpulan 12 poin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
