Arsitek Dortmund, Edin Terzic, mengakui bahwa pemainnya terlalu menghormati PSG. Akibatnya, mereka tidak bermain dengan berani seperti biasanya sehingga dengan mudah kehilangan bola dan kesulitan menekan lawan.
"Kami terlalu menghormati mereka, kami juga tidak cukup berani. Kami ingin keluar dari posisi dan menjadi lebih berani dan menekan lawan lebih cepat dan lebih agresif," ujar Terzic di situs resmi klub.
"Kami banyak kehilangan bola. Ketika anda memenangkan bola dan memberikannya sedetik kemudian, itu membuat segalanya menjadi lebih sulit," urainya.
"Akurasi umpan kami hanya 63 persen pada babak pertama, hampir setiap detik umpan kami meleset. Kemudian anda harus banyak bertahan dan sulit untuk tetap tenang," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News