Tidak ada kesulitan khusus bagi Muenchen untuk menundukkan klub asal Prancis tersebut. Mereka sukses mendominasi pertandingan dengan penguasaan bola mencapai 66 persen dan punya peluang lebih banyak.
Penyerang sayap Muenchen Serge Gnabry terpilih sebagai man of the match karena menyumbang dua gol pada menit ke-18 dan ke-33. Selain itu, pergerakannya juga sering membahayakan pertahanan lawan.
Lyon yang kerap tertekan, akhirnya punya tiga tembakan mengarah gawang pada babak kedua. Tapi, mereka masih saja kebobolan oleh gol penutup Muenchen yang dicetak Robert Lewandowski pada menit ke-88.
Selanjutnya pada final, Muenchen sudah ditunggu Paris Saint-Germain yang juga menang telak atas RB Leipzig pada semifinal. Ini merupakan 11 kalinya Muenchen ke laga pamungkas kompetisi tertinggi Eropa.
Berikut 5 catatan menarik lainnya dari laga Lyon vs Muenchen:
1. Bayern Muenchen akan memainkan final ke-11 di Liga Champions. Mereka sudah menyamai rekor AC Milan dan hanya kalah dari Real Madrid yang sudah 16 kali ke final.
2. Lyon juga disingkirkan Bayern Muenchen pada semifinal Liga Champions 2009--2010. Saat itu mereka juga gagal mencetak gol alias kalah dengan skor agregat 4-0.
3. Tidak ada pemain lain yang lebih subur ketimbang Robert Lewandowski dalam hal mencetak gol secara beruntun di laga kompetitif. Ruud van Nistelroy pernah mencetak 9 gol pada 2003, Cristiano Ronaldo mengoleksi 11 gol pada 2018, sedangkan Lewandowski punya 15 gol di sepanjang Liga Champions musim ini.
4. Serge Gnabry sudah terlibat langsung 11 kali dalam lahirnya gol Muenchen di Liga Champions (9 gol dan 2 assist). Saingannya hanya Lewandowski yang sudah terlibat langsung sebanyak 20 kali.
5. Bek Lyon Rayan Cherki menjadi pemain termuda yang pernah dimainkan dalam sejarah fase gugur Liga Champions. Dia tampil dari bangku cadangan pada menit ke-73 saat berusia 17 tahun dan 2 hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News