Sejatinya, banyak yang menganggap laga tersebut sebagai pembalasan Liverpool yang kalah dari Real Madrid pada final Liga Champions musim lalu. Terlebih kali ini, Liverpool mampu unggul 2-0 lebih dulu lewat gol cepat Darwin Nunez (menit ke-4) dan Mohamed Salah (menit ke-14).
Tapi, The Reds malah membiarkan Madrid mengejar ketertinggalan lewat sepasang gol Vinicius Junior (menit ke-21 dan ke-36) yang membuat skor 2-2 tidak berubah hingga turun minum.
Kemudian pada babak kedua, Liverpool tampil makin buruk karena kebobolan tiga kali oleh gol Eder Militao (menit ke-47) dan Karim Benzema (menit ke-55 dan ke-67).
"Awalnya luar biasa. Singkatnya, itu adalah kami. Itu sempurna, persis bagaimana kami ingin bermain. Seluruh babak pertama bagus, selain gol-gol lawan," kata Klopp seusai laga kepada BT Sport seperti dikutip dari Football 365.
"Banyak situasi pada babak pertama karena Mereka (Madrid) hanya bisa memainkan bola panjang ke Vinicius. Tapi, kami tidak bisa kembali ke jalur yang benar lagi. Seharusnya, kami bermain seperti babak pertama selama 95 menit penuh, namun memang butuh momentum untuk kembali," tambahnya.
Meski demikian, Klopp yang berasal dari Jerman tetap menerima kekalahan timnyas sambil memuji performa Real Madrid. Menurutnya, para pemain Los Blancos memang punya mental juara dan kepercayaan diri tinggi.
"Saat tertinggal di kedudukan 2-3, justru sebaliknya. Mereka (Madrid) malah jadi lebih percaya diri dan mencetak gol-gol hebat. Begitulah adanya dan itu aneh,” tutup Klopp.
Liverpool tentu harus belajar dari kekalahan ini untuk membalikkan keadaan dan tampil lebih baik pada leg kedua di Stadion Santiago Bernabeu pada bulan depan.
Tapi sebelum itu terjadi, Liverpool bakal melakoni empat laga lanjutan Liga Primer Inggris yakni kontra Crystal Palace, Wolverhampton Wanderers, Manchester United dan Bournemouth. (Jennifer Carorine Gouw/Football 365)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News