Masa-masa sulit Barcelona dalam beberapa tahun terakhir, dan para penggemar tidak perlu mengingat bahwa rival mereka, Real Madrid, telah memenangkan lima gelar Liga Champions sejak kesuksesan terakhir Blaugrana pada 2014/15.
Kini, pada musim pertama mereka di bawah pelatih asal Jerman Hansi Flick, mereka telah mencapai semifinal Liga Champions pertama sejak 2018/19, dengan skuat muda yang hebat, dan bakat penyerang yang signifikan dari Robert Lewandowski yang berusia 36 tahun dan Raphinha yang berusia 28 tahun dari Brasil.
Meski kemenangan atas Dortmund di perempat final terbilang mudah, tetapi Flick tidak akan meremehkan Inter karena ia mengincar tempat di final.
"Apa yang telah dicapai tim dalam beberapa minggu terakhir sungguh fenomenal," katanya setelah pertandingan terakhir kontra Dortmund.
"Kami kini selangkah lebih maju, tetapi kami masih jauh dari akhir."
Dari 12 pertemuan sebelumnya di Liga Champions, nasib Barcelona jauh lebih baik. Yakni menang 6 kali, seri 4 kali dan kalah 2 kali. Namun, Inter merasa lega karena menang dalam pertemuan penting di fase semifinal.
Nerazzurri saat itu diasuh José Mourinho mengalahkan tim Catalan itu dengan agregat 3-2 di semifinal dalam perjalanan menuju kemenangan di final 2009/10 melawan Bayern Muenchen.
Saat ini, tim asuhan Simone Inzaghi memiliki sedikit ketangguhan seperti era Mourinho. Memang mereka tidak selalu mencetak banyak gol (mereka telah mencetak 19 gol sejauh ini di musim ini, dibandingkan Barcelona yang mencetak 37 gol), tetapi permainan bertahan mereka patut diacungi jempol. Hanya kebobolan lima gol di Liga Champions musim ini.
Selain itu, striker Inter Lautaro Martínez saat ini menjelma menjadi pencetak gol yang luar biasa. Pemain Argentina itu telah mencetak gol dalam lima pertandingan terakhirnya di Liga Champions dan merupakan pemain pertama Inter yang mencetak lebih dari 20 gol di kompetisi klub papan atas Eropa.
Mengetahui timnya akan melawan Barcelona di semifinal, Martínez berkata: "Ini akan menjadi pertandingan penting melawan lawan yang hebat; di Liga Champions mereka punya banyak sejarah." Tantangan bagi timnya adalah membuktikan betapa kecil pengaruh kejayaan lama itu terhadap masa kini.
Barcelona bisa saja unggul di leg pertama, namun Inter tidak terkalahkan dalam 15 pertandingan kandang terakhir mereka di Liga Champions sejak kekalahan 2-0 melawan Bayern di penyisihan grup, pada September 2022.(uefa.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
