Juara dunia enam kali itu nyaris menyelesaikan balapan di kampung halamannya tanpa kendala. Dia start dari pole position dan selalu memimpin sepanjang lomba.
Namun, ia hampir saja gagal juara jika tidak memaksakan diri untuk melintasi garis finis dengan ban depan kiri yang pecah. Sebab, Max Verstappen sedang memacu mobilnya sekencang mungkin untuk mengambil kesempatan.
Hamilton terlebih dahulu dikagetkan oleh ban mobil rekan satu timnya, Vallteri Bottas, yang juga pecah tiga lap jelang finis. Pembalap nomor 44 itu lantas menurunkan tempo untuk berjaga-jaga.
Namun, separuh jarak putaran jelang finis, kekhawatiran itu menjadi kenyataan. Giliran ban depan kiri Hamilton yang pecah. Beruntung, dia langsung sigap untuk mengendalikan mobilnya hingga finis.
"Saya tidak terlalu yakin ban bakal pecah ketika mulai menginjak rem. Dan kemudian, kalian bisa melihat bannya keluar dari pelek," kata Hamilton seperti dikutip laman resmi Formula 1.
"Saya tetap mengendarainya, mencoba mempertahankan kecepatan. Kadang ban itu seperti akan lepas dan merusak sayap. Saya berdoa agar ban tetap melingkar dan tidak membuat laju terlalu lamban," tambahnya.
Hamilton diuntungkan dengan margin 30 detik di depan Verstappen yang mengancam di posisi kedua. Dia finis 5,8 detik lebih cepat dari Bottas yang juga mengalami insiden pecah ban.
"Saya jelas tidak pernah mengalami hal seperti ini di lap terakhir. Jantung saya nyaris berhenti," tutup Hamilton.
Dengan berakhirnya F1GP Inggris, artinya Hamilton sudah menang tiga kali secara beruntun dari empat seri yang sudah digelar. Dia berada di puncak klasemen para pembalap dengan koleksi 88 poin atau berselisih 30 angka dengan Bottas yang berada di bawahnya. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News