Kondisi ini diperparah lantaran Gutierrez gagal mencetak satu poin pun sepanjang musim 2016 berlangsung. Padahal rekan setimnya berulang kali finish di zona poin dan itu menunjukkan bahwa paket mobil mereka di tahun perdana ini tak terlalu buruk.
"Memang kami sangat kesulitan untuk menentukan apakah Ia bakal tetap kami pakai sebagai pembalap untuk musim 2017 ataukah tidak. Jelas faktor utama penyebab kami 'membuang' Gutierrez adalah karena Ia gagal mencetak poin. Padahal Grosjean cukup konsisten finish mencetak poin. Kemudian hasil di sesi kualifikasi dan sesi latihan juga memang tak begitu meyakinkan," ujar bos tim HAAS, Guenther Steiner.
Steiner melanjutkan bahwa dalam hal melihat apakah seorang pembalap berhak untuk mereka pertahankan atau tidak, cara interpretasinya cukup banyak. Bukan hanya dari hasil balapan dan kualifikasi saja. Namun juga ragam hal lain termasuk humanisme dan perilakunya dalam tim.
"Banyak hal yang menjadi interpretasi dari statistik sebuah pembalap. Dan itu sudah keweajiban seorang pembalap untuk meletakkan itu secara bersamaan dalam satu pekan. Memang tak mudah, tapi coba dia lihat di dirinya sendiri. Tak perlu menanyakan lagi kepadaku."
Tak sulit bagi tim HAAS untuk mencari pengganti Gutierrez. Lantaran mereka sudah menetapkan Kevin Magnussen sebagai pembalap yang bakal mengisi kursi kosong di tim tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News