Ini merupakan kemenangan ketiga bagi pebalap asal Jerman itu di seri balap virtual Race at Home Challenge. Sebelumnya, dia juga mampu finis pertama di test race Monako pada 18 April dan seri perdana yang menggunakan layout sirkuit Hong Kong pekan lalu.
Balapan virtual sengaja digelar pihak Formula E untuk mengisi kekosongan waktu akibat mandeknya kompetisi yang disebabkan oleh pandemi virus korona. Selain itu, sebagai upaya menggalang dana untuk membantu orang-orang yang terdampak virus mematikan tersebut.
Aktivitas balapan virtual ini tetap menjunjung tinggi regulasi kesehatan dan tidak dilakukan secara berkerumun. Para pembalap
Para pembalap berlomba di balik simulator yang terpasang di rumah masing-masing.
Sejatinya, Guenther bukan yang tercepat di babak kualifikasi seri kedua. Saat itu, dia masih malah kalah cepat dari Stoffel Vandoorne yang juga meraih pole position pada seri sebelumnya.
Sayangnya, Vandoorne malah membentur pembatas trek pada lap pembuka dan terlempar dari persaingan utama. Alhasil, dia harus puas finis kelima. Guenther mengambil kesempatan insiden Vandoorne untuk memimpin lomba.
Hingga lima lap terakhir, Guenther terlibat persaingan ketat dengan pebalap tim Mahindra Racing Pascal Wehrlein, yang berjarak hanya 0,3 detik di belakangnya.
Tampil menekan, Wehrlein justru membuat kesalahan dan kehilangan kendali di tikungan 1. Setelah itu, Guenther langsung melesat 10 detik di depannya.
Robin Frijns dari tim Envision Virgin Racing dan Nico Mueller dari tim Geox Dragon memanfaatkan kesalahan Wehrlein untuk menyelinap ke peringkat dua dan tiga hingga finis 15 detik setelah Guenther. Wehrlein yang mendapati kerusakan di mobilnya melorot ke peringkat empat.
Juara dunia Formula E dua kali, Jean-Eric Vergne, menyapu poin terakhir yang ada dengan finis di posisi sembilan. Tren positif itu diraih ketika balapan tersisa satu lap. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News