Ikut sumbang suara dalam wacana tersebut, mantan rekan setminya yaitu Lewis Hamilton merasa tak peduli dengan wacana yang ada. Ia bahkan sibuk mengurusi persiapannya untuk tahun depan.
"Tak jadi masalah siapa pun yang jadi rekan setimku nantinya. Saya akan tetap balapan dengannya di sirkuit, karena di sini kami memang akan balapan. Fokus kami sekarang adalah mempersiapkan performa mobil untuk tampil kompetitif tahun depan. Yang jelas tim ini butuh seseorang yang punya keterampilan khusus, semakin bagus seorang pembalap semakin baik jika saya finish di depannya. Bukan hanya bisa tampil kompetitif, tapi juga bisa bekerja sama menghasilkan poin membawa poin banyak buat tim di klasemen konstruktor," beber Hamilton.
Satu hal yang diinginkan oleh Hamilton, yaitu kesamaan perlakuan sebagai pembalap di tim tersebut. Tidak mengunggulkan satu pembalap atas pembalap lainnya. Biar fakta di lintasan yang berbicara.
Tentang sikap yang diambil Rosberg, Hamilton mengaku tidak kaget. Bahkan Ia sangat mengerti keputusan yang diambil mantan rekan setimnya itu. Lantaran Rosberg punya keluarga dan selama masih jadi pembalap, fokusnya untuk jadi seorang suami dan ayah bakal terbengkalai.
"Ini bukan hanya baru dan tidak mengejutkan bagiku. Musim 2016 adalah musim pertama baginya meraih titel juara dunia. Ia punya keluarga dan takkan bisa fokus jika masih jadi seorang pembalap. Karena F1 menyita waktu yang cukup banyak. Tapi ya menyedihkan juga sih Rosberg takkan berada di garasi lagi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News