Red Bull tengah bersaing ketat dengan Mercedes dan Ferrari untuk gelar juara Formula 1 musim ini. Namun, Verstappen menganggap Red Bull yang merupakan tim satelit berada dalam posisi tidak menguntungkan.
Pasalnya, pembalap berusia 20 tahun itu menilai tim pabrikan selalu lebih unggul dalam hal pengembangan mesin, terutama ketika ada pembaruan dari pabrik mesin itu sendiri. Hal itu membuat tim satelit tertinggal jauh dari tim pabrikan.
Dalam hal ini, sebetulnya Verstappen tengah menyentil Renault yang merupakan penyokong mesin untuk mobil RB14 milik Red Bull. Apalagi, mobil Red Bull kerap terkendala masalah reliabilitas mesin dalam beberapa balapan terakhir.
"Jika ada suku cadang baru, mereka (Renault) pastinya akan menerapkannya terlebih dahulu pada tim pabrikannya. Itu memang masuk akal, tapi menyedihkan buat kami," kata Verstappen.
"Lihat saja Ferrari dan Mercedes, mereka bisa jadi unggul untuk satu sampai dua balapan, sebelum (tim satelit) yang lainnya mengambil langkah (pembaruan)," sambungnya.
Verstappen sebelumnya harus keluar sangat dini pada balapan GP Hungaria, Minggu 29 Juli, akibat kegagalan pada komponen MGU-K mesinnya. Hal serupa sempat dialami rekan satu timnya, Daniel Ricciardo, pada balapan sebelumnya yang berlangsung di Jerman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News