Hamilton sudah menyatakan pasrah jika memang Ia akan kalah dalam perebutan titel juara dunia. Lantaran meraih kemenangan saja tidak cukup baginya. Rekan setim sekaligus rival utamanya itu maksimal finish di posisi keempat atau di luar posisi finish podium dan Hamilton wajib menang.
Tentunya ini adalah syarat yang sulit. Lantaran ada dua syarat yang datang dari masing-masing pembalap. Apalagi Hamilton sangat percaya bahwa dalam kondisi-kondisi tertentu, terkadang Ia bisa meraih titel juara dunia tanpa diprediksi. Seperti yang menghinggapi nasibnya di F1 2008. Ia menjadi juara dunia setelah Timo Glock mengalami masalah traksi di lap terakhir.
"Ini adalah musim terabaik yang kami jalani sebagai tim. Kami membentuk momentum dan suasana dalam tim yang cukup membanggakan semua pihak. Apa pun hasil balapnya nanti, jelas keduanya pantas menjadi juara dunia," puji Mercedes GP Technical Chief, Paddy Lowe.
Satu hal yang dipuji oleh Lowe adalah hubungan keduanya tetap akur meski dalam kondisi dan tensi yang cukup tinggi. Satu-satunya masalah yang dikhawatirkan Lowe adalah reliabilitas mobil. Jika masalah ini menimpa salah satu pembalapnya, maka ini sudah di luar kuasa mereka.
Hamilton dan Rosberg bakal bertarung kembali di seri Abu Dhabi pada Minggu (27/11/2016) mendatang yang jadi seri pamungkas di F1 tahun ini. Balapan ini akan dimulai pada sore hari, dan akan berakhir setelah matahari terbenam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id