Panitia penyelenggara GP Prancis menjelaskan, pembatalan event tak lepas dari kebijakan pemerintah wilayahnya yang masih menerapkan aturan lockdown atau karantina wilayah. Jika tak diikuti, mereka bisa dianggap melanggar hukum.
"Melihat penyebaran covid-19 yang masih tinggi. Panitia GP Prancis mengambil keputusan sesuai dengan anjuran pemerintah yang menyebutkan mustahil untuk menggelar event," ujar Ketua Panitia GP Prancis Eric Boullier, Senin (27/4/2020).
Sejatinya, GP Prancis yang merupakan seri kesepuluh dijadwalkan bergulir pada 28 Juni mendatang. Tapi selain mengikuti anjuran pemerintah, panitia lebih memilih membatalkannya karena terdapat seri sebelumnya yang masih tertunda.
Dengan adanya kabar ini, artinya terdapat sepuluh seri F1GP yang gagal terselenggara sesuai rencana. Tujuh di antaranya ditunda hingga pandemi mereda, sedangkan tiga lainnya sudah dibatalkan.
Sementara itu, GP Inggris yang rencananya bergulir setelah GP Prancis masih bisa dilangsungkan tanpa penonton pada 19 Juli. Informasi tersebut disampaikan langsung Direktur Sirkuit Silverstone, Stuart Pringle.
"Sudah kewajiban kami untuk melindung semua orang yang terlibat. Balapan tanpa penonton adalah keputusan terbaik dan paling aman yang bisa kami buat," ujar Pringle.
"Kami sudah berulangkali mengatakan bakal mendukung Formula 1 untuk mencari alternatif atas keberlangsung event musim ini," tambahnya menutup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News