Leclerc, yang finis keempat di belakang Sainz, mengungkapkan rasa frustrasinya melalui radio tim, menuduh Sainz mengabaikan instruksi untuk tidak menyalipnya.
"Charles, kamu sudah melakukan tugasmu, terima kasih," kata teknisi balap Leclerc setelah balapan.
Leclerc, yang jelas tidak senang, menjawab: "Ya, ya, ya. Aku sudah melakukan tugasku, tetapi bersikap baik membuatku kesal sepanjang waktu. Itu bahkan bukan bersikap baik; itu hanya bersikap hormat."
Baca juga: IBM Terpilih Jadi Mitra Resmi Scuderia Ferrari HP
Leclerc kemudian secara tidak sengaja membiarkan radionya menyala saat melampiaskan kekesalannya tentang instruksi untuk mengambil serpihan karet pada lap pendinginan. "Ya, ya. Ambil saja apa yang kita mau. Dan radionya menyala. Maaf."
Dalam konferensi pers, Leclerc menyatakan bahwa Sainz telah mengabaikan perintah tim dan kesepakatan di antara keduanya. "Saya tidak ingin membahas detail masalah dengan Carlos," kata Leclerc. "Ada beberapa hal yang kami katakan, dan hari ini tidak seperti itu."
Sainz, di sisi lain, menghubungkan ketegangan tersebut dengan kebingungan umum seputar strategi tim. "Saya setuju untuk tidak berbicara kepada media (tentang ini) karena setiap kali kami mengatakan sesuatu di sini, kami membuat kekacauan, dan saya setuju untuk tidak mengatakan apa pun," kata Sainz kepada Sky Italia.
"Itu urusan saya dan dia. Saya tidak pernah menyalakan radio atau berbicara dengan media karena saya tidak menyukainya—itu bukan hal yang baik untuk dilakukan dan tidak perlu."
Meskipun ketegangan yang muncul, kepala tim Ferrari, Frederic Vasseur, tetap tenang dan menegaskan bahwa insiden ini tidak akan memengaruhi tim untuk maju. "Saya sama sekali tidak khawatir," kata Vasseur.
"Menurut saya, ceritanya sama lagi, mereka harus bereaksi atau tidak bereaksi. Mereka mengatakan sesuatu selama putaran pendinginan ketika mereka tidak memiliki gambaran lengkap."
Vasseur menambahkan, "Kami akan membicarakannya, dan itu tidak akan menjadi masalah. Kami harus menghindari pertikaian."
Insiden ini menyoroti pentingnya komunikasi yang jelas dan strategi tim yang terkoordinasi dalam balapan Formula 1. Meskipun Ferrari berusaha untuk meredakan ketegangan, insiden ini dapat berdampak pada dinamika tim di masa depan, terutama menjelang kepergian Sainz ke Williams pada 2025 dan kedatangan Lewis Hamilton. (Al Vici Putra Prasetya/ Sportsmole)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News