"Saya sangat sedih ketika melihat Ia mengundurkan diri dari tim ini setelah setahun bergabung dengan Mercedes GP. Saya bergabung dengan tim ini sebagian besar karena ada dia di sana. Setelah keputusan keluarnya Ia dari tim Mercedes GP, ada perasaan tidak aneh di tim ini. Buah karya yang Ia bangun selama beberapa tahun di tim ini, bisa kami nikmati saat ini. Ia membangun basis yang sangat bagus untuk tim ini," puji Hamilton.
Kesedihan Hamilton tidak lebih karena Ia mengingat keputusannya pindah ke tim Mercedes GP cukup kental nuansa kekeluargaan. Hamilton mengatakan bahwa Brawn datang ke rumahnya sambil meminum teh buatan ibunya di dapur dan berbicara sebagai teman. Meski saat itu Hamilton masih berada di tim McLaren, tapi saat Brawn datang ke rumahnya, Ia melihat sosok sahabat di wajah Brawn.
"Jujur saja, sejak dulu saya sudah mengidolakan Brawn. Saya tumbuh dan besar melihat balap Formula One (F1) saat Brawn masih berada di tim Ferrari. Hal yang paling mengharukan ketika Ia memintaku bergabung ke Mercedes GP sembari minum teh di halaman belakang rumah. Saya merasa sangat dihargai bahwa mereka sangat menginginkanku balapan di tim ini."
Ketika wacana kembalinya Brawn ke F1 sebagai bos atau calon pengganti Bernie Ecclestone, Hamilton sontak berubah jadi sangat girang. Saat ini posisi pria berusia 61 tahun itu masih aktif sebagai konsultan bagi pemilik saham terbesar F1 yaitu Liberty Media. Jika tak ada halangan, dalam waktu tak lama lagi, Brawn bakal kembali berseliweran di ajang balap F1. Bukan sebagai prinsipal tim, tapi sebagai bos F1.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News