Kedua momen ini jadi saat-saat yang membuat Mercedes GP harus melakukan rapat besar untuk membahas malasah integritas sebagai sebuah tim. Untuk F1 Spanyol, melakukan intervensi terbesar kepada pembalap adalah jalan wajib. Lantaran keduanya punya ambisi yang besar untuk meraih kemenangan. Jika tidak, makla disintegrasi timnya bakal berkembang dan bisa merusak fokus utama untuk meraih kemenangan.
Tim Mercedes GP yang sempat bungkam, pun muncul dengan pernyataan yang menenangkan kedua pembalapnya. Bahwa mereka tetap takkan memberlakukan team order untuk memfavoritkan salah satu di antaranya. Tapi tim mengisyaratkan agar keduanya harus saling menjaga, kendati harus terus tetap jadi musuh saat di lintasan.
"Kami takkan pernah memberlakukan pembalap favorit untuk dimenangkan. Mereka harus tetap sama-sama bertarung di lintasan untuk meraih kemenangan. Namun sebagai tim, kami juga ingin keduanya memperhatikan target tim dan tidak membuat kerugian besar,' beber Prinsipal tim Mercedes GP, Toto Wolff usai F1 Spanyol lalu.
Hal kedua yang jadi momentum besar bagi Mercedes GP adalah masalah reliabilitas mesin Mercedes GP yang digunakan Hamilton. Wajar jika Hamilton merasa sangat khawatir saat menjalani beberapa seri terakhir di F1 2016. Hingga akhirnya tim Mercedes GP menjamin bahwa kedua pembalapnya punya kesetaraan dari sisi teknikal.
Terlepas dari itu masalah beruntung atau tidak, tapi tanpa kedua momen ini, maka Mercedes GP bakal menyapu bersih kemenangan di F1 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News