Prinsipal tim Mercedes GP sudah memberikan bayangan jalur perekrutan pembalap yang bisa mereka lakukan. Yaitu merekrut pembalap yang bisa mengambil langkah sebagai pembalap kedua, kemudian merekrut pembalap berdasarkan alur anak didiknya, dan yang ketiga adalah merekrut pembalap top dari tim lain.
Bagi Wolff, merekrut pembalap top dari tim lain, tetap jadi favorit. Tapi sejumlah prediksi malah mulai meragukan sistem pembinaan pembalap baru yang dilakukan Mercedes GP. Kalau tak memprioritaskan pembalap binaan mereka sendiri seperti Pascal Wehrlein, lalu buat apa membina pembalap?
Di lihat dari sisi mana pun, Wehrlein lebih dari pantas untuk mendapatkan tempat itu. Pembalap asal Jerman ini sudah sangat dekat dengan Mercedes GP, kemudian juga menjadi pembalap mampu tampil kompetitif di mobil Manor Racing yang cenderung jeblok. Lalu fakta lain yang tak kalah menariknya adalah karena Ia sudah mengenal karakter ban Pirelli 2017 yang bakal digunakan di balap Formula One (F1) tahun depan.
Mungkin tim ini harus mencontoh apa yang dilakukan tim Red Bull Racing. Perekrutan pembalap benar-benar didasarkan terhadap pembalap didikan mereka. Langkahnya sangat jelas, yaitu melalui karir di tim Toro Rosso lalu melangkah ke tim utama Red Bull Racing. Hal ini terjadi kepada pembalap mereka sejak era Sebastian Vettel. Selain bisa menciptakan bintang balap baru, juga ada regenerasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News