Raikkonen terpaksa keluar dari balapan setelah terjadi insiden yang memakan korban luka salah satu mekaniknya, Francesco Cigarini. Korban dikabarkan mengalami patah tulang kering dan fibula, dan membuatnya langsung dilarikan ke rumah sakit di Bahrain.
Tragedi berawal ketika Raikkonen mengambil pit stop keduanya pada akhir lap ke-34. Ketika dalam proses pergantian ban, pembalap asal Finlandia itu mengaku sudah melihat lampu indikator di atas kepalanya menjadi hijau dan langsung tancap gas.
Akibatnya, Cigarini yang sedang memasang ban tersebut tersenggol jet darat berwarna merah tersebut. Sayangnya hal tersebut memaksa Raikkonen menyudahi balapannya, padahal ketika itu sedang bertarung di urutan ketiga.
Beruntung, operasi yang djalani Cigarini berakhir sukses. Hal tersebut dikabarkannya lewat unggahan foto di akun instagram pribadinya pada Senin 9 April waktu setempat.
Raikkonen menegaskan masih ada beberapa hal yang patut dipertanyakan untuk menghindari insiden tersebut terjadi lagi di GP Tiongkok akhir pekan ini. Menurutnya, kejadian seperti sangat mungkin untuk dihindari.
"Saya rasa banyak hal yang masih dipertanyakan. Kami selalu mencoba memperbaiki (kecepatan waktu) pada segala hal, tetapi sayangnya jauh dari kata ideal dan hasilnya salah satu orang kami terluka. Tetapi yang saya lakukan adalah mengikuti lampunya dan jalan saat lampu hijau," kata Raikkonen.
"Ketika itu sudah hijau, saya langsung tancap gas, dan anda tidak bisa membalikannya menjadi merah apapun yang terjadi. Harusnya beberapa hal bisa dilakukan dengan benar, tetapi ini yang terjadi, dan kami harus membayar mahal untuk itu," sambungnya.
Ferrari dikenai sanksi oleh Federasi Automobil Internasional (FIA) berupa denda sebesar 50.000 euro (Rp844 juta) atas kelalaian pelepasan mobil selama pit stop. Tim berjuluk Kuda Jingkrak itu sebelumnya juga sempat didenda 5000 euro (Rp87 juta) atas kesalahan pit stop pada sesi latihan bebas sebelum GP Bahrain. (Crash)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News