Dalam pernyataannya tentang langkah untuk mengontak orang tua pembalap asal Belanda itu, adalah cara untuk memberitahu bahwa pamor Verstappen saat ini di beberapa media cukup negatif.
"Saya melakukannya hanya untuk menunjukkan simpati, bukan sebagai orang dari Mercedes GP namun orang di luar tim yang ingin memberitahu posisi Max di beberapa media saat ini. Ia sudah dianggap sebagai pembalap yang tidak bertanggung jawab, dan bagiku itu terlalu berlebihan. Jadi paling tidak Jos memberikan sedikit gambaran tentang pamor itu kepada anaknya," beber Wolff.
"Masih ada dua seri yang bakal berlangsung di akhir musim 2016 ini. Jika Verstappen berperilaku aneh lagi hingga mengakibatkan dua atau salah satu pembalap terdepan yang bertarung meraih titel juara dunia gagal finish, maka pamornya bakal semakin buruk."
Namun banyak yang menganggap bahwa tindakan Wolff ini terlalu berlebihan. Lantaran Ia melakukan hal itu dengan asumsi ingin memainkan mental pembalap lain. Apakah ini bakal dinilai sebagai langkah yang menyalahi etik balap jet darat itu? kita lihat saja perkembangannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News