Alasan paling besar yang membuat tim Red Bull tak ingin menerapkan hal itu adalah karena di awal, Ricciardo sudah melakukan manuver dan pengereman cukup ekstrim. Kondisi ini membuat terdapat beberapa bagian di ban depan mengalami flat spot. Yaitu bentuk ban tak sempurna lagi karena saat mengerem, roda sempat terkunci di tikungan pertama.
"Di lap pertama, Ia terlalu keras melakukan pengereman dan membuat ban memiliki flat spot. Padahal kami ingin mengalokasikan Ricciardo untuk menjaga posisi agar tak terkejar Sebastian Vettel. Kedua alasan inilah yang membuat kami harus memanggilnya untuk melakukan pit stop," papar Horner.
Sementara penerapan strategi untuk Verstappen yang hanya sekali pit stop saja, itu juga di luar perencanaan. Horner melanjutkan bahwa ketika Verstappen sukses menjalani 21 lap dengan used tyre, artinya ini sangat memungkinkan untuk menggunakan ban kompon lunak lebih lama lagi. Dan itu dibuktikan dengan baik oleh Verstappen.
Lalu kemudian muncul pertanyaan, mengaya Red Bull tak mengaplikasikan strategi yang sama? Horner dengan jawaban sederhananya mengatakan bahwa mereka tak punya lagi ban supersoft.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News