Renault bukan tim baru di F1. Sejak 1977, mereka sudah eksis sebagai konstruktor. Mereka memperkenalkan mesin turbo ke F1 saat memamerkan Renault RS01.
Lalu, pada 1983, Renault mulai memasok mesin ke tim lain. Akan tetapi, karena satu dan lain hal mereka sempat memutuskan mundur dari F1 pada 1985 hingga 1997.
Renault kembali ke F1 pada 2000. Mereka memperkuat Benetton Formula yang bermarkas di Enstone. Lima tahun berselang, mereka memenangkan kejuaraan konstruktor.
Kala itu, Fernando Alonso memenangi juara dunia dengan mengemas 133 poin mengungguli pesaing terdekat, Kimi Raikkonen. Berlanjut pada 2012, tim mengubah nama konstruktor menjadi Lotus dan membawa nama Lotus F1 hingga 2015.
Kini, bersama Hulkenberg dan Carlos Sainz Jr, Renault bertekad meramaikan perburuan gelar juara.
Profil Pembalap:
Nico Hulkenberg

Karier Hulkenberg kian meroket tatkala Force India menunjuknya sebagai test driver pada 2011. Setahun kemudian, Hulkenberg benar-benar memperkuat Force India. Hingga akhirnya, Hulkenberg merapat ke tim Renault sejak 2017. Terakhir, dia menduduki peringkat 10 klasemen akhir pebalap F1.
Carlos Sainz Jr

Seperti kebanyakan pembalap F1 lainnya, pembalap yang dikenal dengan Carlos Sainz Jr memulai kariernya dari F3.
Perlahan tapi pasti, anak dari juara reli dunia Carlos Sainz itu mengembangkan kariernya di GP 3. Lalu, pada 2015 kesempatan tampil di F1 datang. Adalah Scuderia Toro Rosso yang menggunakan jasa Carlos Sainz Jr.
Selama dua musim di Toro Rossi, Carlos Sainz akhirnya merapat ke Renault. Hingga kini, dia bersama Hulkenberg membela Renault.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video: Mercedes dan Haas Tak Setuju Penerapan Halo
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News