"Saya bisa lihat kalian yang tetap diam. Beberapa di antaranya adalah bintang besar dan Anda masih diam di tengah ketidakadilan. Situasi ini tidak memberi sinyal perubahan bagi industri saya yang tentu di dominasi orang kulit putih," tulis Hamilton di Instagram.
"Saya satu-satunya orang dengan kulit berwarna di sini. Saya mau sampaikan bahwa inilah yang membuat Anda tidak bisa berdampingan dengan kami. Tapi ketahuilah, saya tahu siapa Anda dan saya melihat Anda," tambahnya.
Hamilton merupakan satu-satunya pembalap kulit hitam di Formula 1. Seruannya yang berharap agar F1 bisa lebih beragam sudah pernah ia utarakan sejak lama. Sayangnya, keinginan itu tetap tidak terwujud dalam 11 tahun kariernya.
Hamilton juga menyampaikan dukungannya terhadap unjuk rasa untuk Floyd yang terjadi di Amerika Serikat. Tapi, dia menentang keras demonstran yang melakukan aksi brutal dengan membakar berbagai benda dan menjarah toko-toko sekitar.
"Saya tidak senang dengan penjarahan dan pembakaran gedung-gedung. Saya hanya mendukung mereka yang memprotes secara damai. Meski begitu, tidak ada kata damai sampai pemimpin mereka melakukan perubahan. Pernyataan ini bukan untuk di AS saja, tetapi untuk di Inggris, Spanyol, Italia dan di mana saja," papar Hamilton.
"Cara memperlakukan minoritas harus diubah. Negara Anda harus menerapkan pendidikan tentang ekualitas dan rasisme dengan baik. Kami tidak terlahir dengan rasisme dan sangat membencinya. Itu bahkan sudah diajarkan dari orang-orang yang kami hormati," tambahnya menutup.
George Floyd adalah warga Afrika-Amerika yang meninggal dunia karena diinjak anggota polisi Minneapolis bernama Derek Chauvin pada Senin pekan lalu. Kematian Floyd memicu unjuk rasa warga di beberapa kota Amerika Sertak yang kemudian berujung pada kerusuhan. (The Guardian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News