Usai merampungkan buku yang berjudul 'Total Competiton' itu, Ia tertarik dengan pernyataan Prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, bahwa sekarang F1 butuh determinasi besar dalam penyusunan regulasi yang bisa membuat F1 lebih seru. Artinya, Brawn hanya akan bergabung ke F1 lagi tapi bukan dalam sebuah tim. Melainkan dengan penyusun regulasi atau dari sisi teknikal
"Saya takkan pernah kembali ke tim. Ya memang saya selalu melakukan apapun saat masih menjabat sebagai anggota sebuah tim. Tapi itu takkan terjadi lagi. Saya hanya tertarik untuk membuat balap F1 lebih menarik," papar Brawn dikutip dari Crash.net.
Pria yang pernah menggunakan namanya sendiri sebagai nama tim Brawn GP itu, menegaskan bahwa perbaikan kondisi di F1 takkan berlangsung dalam tahap singkat. Minimal akan berlangsung selama beberapa tahun ke depan.
"Jika Anda tanya kepadaku apa yang dibutuhkan F1 saat ini, ya bagiku butuh perencanaan bertahap. Saya akan membaginya berdasarkan 3 tahun pertama dan kedua adalah tahap 5 tahun. Menurutku, untuk membuat perencanaan itu saja, kita belum bisa, karena belum ada struktur ideal. Jadi ini takkan mudah."
Brawn memang terkenal dengan orang yang jago soal strategi. Bukan hanya trik membuat sebuah manajemen yang siap, namun juga namun juga kemampuan membawa ide-ide bagus. Contohnya sudah terlihta ketika Ia mengambil alih tim Honda Racing jadi Brawn GP yang mampu meraih titel juara dunia. Kemudian setahun kemudian menjualnya kepada Mercedes GP. Itu adalah pencapaian luar biasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
