Hamilton sempat memimpin awal jalannya balapan dibantu oleh pole position yang didapatkannya pada sesi kualifikasi. Namun, Sebastian Vettel berkali-kali mengusik posisi sang juara bertahan.
Saat itu, Hamilton berkesempatan mengambil alih posisi terdepan saat Vettel sedang dalam pit stop-nya. Akan tetapi, driver berusia 33 tahun itu tidak dapat memanfaatkannya.
Awalnya, Mercedes mengira masalah perangkat lunak yang salah memberikan data menjadi alasan Hamilton gagal meraih kemenangannya. Namun, setelah diteliti lebih dalam, masalahnya terdapat pada sebuah alat offline yang mengalami kerusakan.
"Masalah sebenarnya bukan pada perangkat lunak strategi balapan yang kami gunakan, (tetapi) pada alat offline yang kami gunakan untuk membuat waktu lap delta. Kami menemukan kerusakan pada alat tersebut sehingga memberi kami data yang salah," kata Andrew Shovlin.
"Kami kalah, kami berada di urutan kedua. Sulit untuk menyalip dan kami tidak bisa melewatinya. Harusnya ada beberapa elemen yang bisa kami gunakan lebih baik jika kami memperhitungkannya dengan benar. Kami sudah memperhatikannya untuk kedepannya," sambungnya.
Shovlin menyesal karena tidak memaksakan mobilnya pada balapan tersebut. Sebelumnya, Mercedes hanya bermain aman karena tidak menyangka Vettel akan finis di depannya.
"Kami harus lebih memaksakan mobilnya. Saat itu kami masih mengirit bensin. Kami juga ragu dengan penggunaan ban. Tim mengira posisi kami sudah aman, kami mengira Sebastian (Vettel) akan finis di belakang kami. Kami harusnya meminta Lewis untuk lebih memaksakannya," ujar Shovlin. (formula1.com)
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video: Tim Putri Bandung BJB Takluk oleh Jakarta Pertamina Energi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News