Tapi tak berprestasinya Sauber F1 di 2016, bukan karena Ericsson skillnya mengalami penurunan. Ini murni karena masalah finansial yang dirasakan oleh timnya. Akibatnya, tim yang perhah jadi tim manufaktur BMW itu, tak lagi mampu mengembangkan mobilnya mengikuti performa tim dan kompetitor lain.
"Senang rasanya mendengar bahwa saya masih dipertahankan untuk balapan di F1 bersama tim ini. Saya telah menghabiskan dua tahun bersama tim ini dan rasanya saya berada di rumah sendiri. Jujur saja, saya banyak belajar saat menjadi pembalap di tim ini dalam kurun waktu dua tahun belakangan. Kami akui prestasi tim cukup berfluktuasi, tapi kami selalu bekerja maksimal," girang Ericsson.
Tim ini memang mengalami perubahan besar dalam struktural tim. Lantaran pendirinya yaitu Peter Sauber menjual sahamnya sebesar 66 persen kepada Pascal Picci. Meski tak langsung terlihat efeknya, namun di 2017 rasanya mereka bakal siap memberikan hasil terbaik.
"Ia adalah pembalap yang punya komitmen besar. Bahkan dalam kondisi sulit yang kami alami, Ia tetap mampu mengembangkan skill terbaiknya. Kami yakin dengan perubahan regulasi 2017, Ericsson mampu meraih hasil terbaik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News