Norris yang masih berusia 20 tahun merupakan pembalap termuda di grid GP Austria. Hasil balapan membuatnya menjadi pebalap termuda ketiga dalam sejarah F1 yang mampu naik podium setelah Max Verstappen dan Lance Stroll.
Performa apik Norris sudah terlihat ketika mengamankan posisi start keempat lewat fase kualifikasi. Kemudian, ia mendapat hadiah naik satu posisi start karena juara dunia enam kali Lewis Hamilton mendapat penalti mundur tiga grid dari P2 ke P5.
Pebalap muda Inggris itu tak bisa berkata-kata setelah merebut podium dari Hamilton dengan keunggulan 0,2 detik. Hasil tersebut didapat karena Hamilton kena penalti tambahan lima detik seusai menyenggol pembalap Red Bull Alexander Albon sehingga tidak bisa melanjutkan lomba.
"Aku tak bisa berkata-kata. Ada beberapa titik di lomba di mana aku kira aku sedikit mengacaukannya," kata Norris seperti dikutip Reuters.
Untuk mengejar podium itu, Norris juga memanfaatkan kesempatan terakhirnya di pengujung lomba dengan merebut poin tambahan dari mencetak waktu putaran tercepat. Ekspresi kegirangan ditumpahkan Norris setelah finis seperti yang terdengar di radio komunikasi tim.
"Tak ada yang lebih baik (dari ini) untuk keseluruhan tim, khususnya setelah masa sulit ini," kata kepala tim McLaren Andreas Seidl yang mengacu podium kedua dari tiga balapan terakhir.
Seharusnya, para pebalap dan kru masing-masing tim menjaga jarak di paddock untuk meminimalisir risiko penyebaran covid-19. Tapi itu tak berlaku untuk Norris yang terbawa euforia dengan memeluk CEO Mclaren Racing dan menyemprotkan minuman ke para mekanik serta rekannya. Saat konferensi video, Norris meminta maskernya diganti agar bisa bernafas karena basah terkena sampanye.
"Aku ingin memberimu pelukan sekarang, sobat, tapi aku tak bisa," kata juara dunia 2009 Jenson Button yang memandu sesi jumpa pers seusai lomba di garis finis.
"Tak ada kata-kata. Maksudku, luar biasa. Balapan yang fantastis," tambahnya. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News