Hamilton berbicara kepada jutaan follower-nya di media sosial tentang kemarahan dan ketidakpercayaan dirinya atas pembunuhan seorang pria berkulit hitam tanpa bersenjata di Minneapolis yang akhirnya tewas setelah seorang perwira polisi kulit putih AS menekan lehernya dengan dengkul.
Wolff mengatakan kepada wartawan bahwa pebalapnya, juara kulit hitam pertama Formula Satu, telah mengajarinya banyak hal tentang ketidaksetaraan ras.
"Dia pernah mengajukan satu pertanyaan kepada saya: Apakah Anda pernah berpikir mengapa Anda berkulit putih?," ujar orang Austria itu.
"Saya bilang bahwa saya tidak pernah memikirkannya. Dan dia menyambung;yah, saya perlu memikirkannya setiap hari karena saya tersadar dengan kondisi ini," sambungnya.
"Sangat sulit bagi kami untuk memahami betapa sulitnya itu dan karenanya saya senang dan mendukung bahwa ia lantang dalam isu ini. Dia adalah salah satu duta olahraga ini dan saya pikir itu sangat bagus," jelasnya.
Kematian Floyd memicu gelombang kemarahan dan protes keras di Amerika Serikat. Empat petugas kepolisian Minneapolis menghadapi tuntutan dalam kasus ini.
"Saya pikir kita semua memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan," kata Wolff.
"Terkadang diperlukan keadaan seperti yang terjadi beberapa hari lalu di AS untuk memicu gelombang dukungan besar-besaran bagi minoritas di mana pun," tutur Wolff.
Video: UEFA Siapkan Format Baru Liga Champions
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News