Rencana menerapkan kebijakan tes terhadap anggota paddock itu diungkapkan oleh Direktur Pelaksana Olahraga F1 Ross Brawn pada Selasa 5 Mei. Pada kesempatan itu, ia juga memastikan anggota-anggota yang akan masuk ke paddock diwajibkan menjalani tes korona setiap dua hari sekali.
"Kami bekerja sama dengan FIA dan mereka menyusun struktur hebat untuk memenuhi kebutuhan kami. Semua orang masuk ke paddock akan dites dan akan diizinkan setelah hasilnya negatif. Kemudian, setiap dua hari sekali mereka akan dites ketika sudah diperbolehkan masuk paddock," ujar Brawn.
"Itu akan menjadi aturan resmi dan akan konsisten diberlakukan. Tentu untuk semua balapan di Eropa, kami akan menggunakan fasilitas sama untuk melakukan tes itu. Kami dapat memastikan semua orang sudah diizinkan masuk akan dites secara intensif," lanjutnya.
F1 2020 ditunda sejak 15 Maret. Tepat saat persiapan menggelar seri pertama di Australia. Balapan tersebut akhirnya dibatalkan karena terdapat anggota McLaren dinyatakan positif korona.
Sejak itu, panpel menunda kejuaraan musim 2020. Masa tunda pun semakin diperpanjang karena pandemi korona semakin melanda hebat di hampir seluruh dunia. Setidaknya sudah ada sepuluh seri balapan gagal digelar karena pandemi tersebut. Rinciannya adalah tiga balapan dibatalkan dan tujuh balapan lainnya ditunda.
Meski demikian, panpel F1 terus bertekad untuk menggelar kejuaraan musim ini. Berbagai strategi dimatangkan agar F1 2020 bisa bergulir aman. Rencananya, mereka akan menggelar kejuaraan di GP Austria pada 5 Juli. (Crash)
Video: PON Papua 2020 Ditunda Tahun Depan, Ini Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
