Menurut Azhan, seperti dilansir Antara dari AFP, Kamis 15 September, pemerintah Malaysia baru bisa mempertimbangkan untuk menggelar balapan F1 dalam dua hingga tiga tahun mendatang. Tapi, itu pun perlu ada keuntungan lain yang didapat.
"Saat ini, jawabannya adalah tidak, tidak untuk saat ini. Mungkin dalam dua hingga tiga tahun lagi ketika ekonomi telah stabil," kata Azhan ketika ditanya apakah Malaysia berencana untuk menjadi tuan rumah balapan lagi.
Azhan melanjutkan, Malaysia sebelumnya menjadi tuan rumah F1 agar masuk dalam peta sport tourism dunia. Kemudian untuk kembali menggelar Formula 1, pemerintahnya perlu mempelajari gambaran besar manfaatnya bagi negara.
"Kita perlu melihat rebranding, bagaimana kita memonetisasi platform. Kita perlu berbicara tentang transfer teknologi, pengembangan bakat, dan kelestarian lingkungan," tutur Azhan.
Lintasan Sepang pertama kali menjadi tuan rumah balapan F1 tersebut pada 1999, dan momentum terakhir Malaysia menjadi tuan rumah balapan jet darat tertinggi dunia itu terjadi pada musim 2017 silam. Malaysia keluar dari kalender Formula 1 pada 2018 di tengah naiknya biaya menjadi tuan rumah.
Azhan dan pejabat sirkuit lainnya berada di Singapura pekan ini untuk mempromosikan balap MotoGP Malaysia yang akan bergulir di Sirkuit Sepang pada 21-23 Oktober mendatang. Kesempatan ini menjadi balapan MotoGP pertama di Sepang setelah absen dua tahun karena pandemi covid-19.
Sebelumnya, ada spekulasi tentang kembalinya Formula 1 ke Malaysia untuk menggantikan agenda di Rusia yang telah dihapuskan dari kalender balapan karena invasi ke Ukraina sejak Februari lalu.
Tetangga Malaysia, Singapura, menjadi tuan rumah balapan malam Formula 1 yang akan berlangsung dari 30 September hingga 2 Oktober. Azhan mengatakan, Singapura membuat seruan yang tepat untuk mempromosikan balapan tersebut karena terdapat berbagai acara hiburan menarik jelang balapan.
"Kalau Formula 1 kembali ke Malaysia, itu harus bergantung pada sesuatu yang lain, tidak hanya pada balapan. Pasti ada tujuan lain mengapa kita menggelar Formula 1," pungkas Azhan. (ANT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News