Diketahui, Liberty Media pemilik baru F1 akan menerapkan peraturan baru yang akan digunakan untuk musim 2021. Meski masih bersifat konsep, kabarnya peraturan baru tersebut berkaitan dengan penggunaan mesin mobil F1.
Untuk itu, Ferrari sangat ingin membahas hal tersebut, namun tidak ada tanggapan yang cepat dari pihak Liberty Media. Tim Kuda Jingkrak itu khawatir kalau peraturan baru tersebut tak bermanfaat buat tim.
"Kami takkan bermain lagi di F1, kecuali Liberty Media dan FIA menciptakan keadaan yang bermanfaat bagi kesejahteraan tim dan memperkuat posisi unik bagi tim," ujar Marchionne.Klik di sini: Fajar/Rian Takluk, Indonesia Pulang dengan Tangan Hampa
Kabarnya, selain ingin mengubah peraturan pada penggunaan mesin, Liberty diyakini akan mengumumkan anggaran untuk tim dan menyeimbangkan hadiah uang. Enggan konsep itu berkeliaran, Ferrari membuka negoasiasi Liberty Media guna membahas hal tersebut.
"Ini bukan apa yang telah kami lakukan karena sejak awal kami berada di sini dan kami ingin terus berada di sini. Diskusinya akan panjang dan rumit," terang tim prinsipal Ferrari, Maurizio Arrivabenne.
"Saat ini kami memiliki kontrak dengan pemilik komersial Formula 1 dan sangat jelas bagaimana distribusi kami, distribusi keuangan di masa depan. Ini sesuatu yang perlu kami diskusikan," ujar Arrivabenne.Klik di sini: PB Pordasi Soroti Kualitas Steward di Test Event Equestrian
Jika konsep itu terwujud, Ferrari akan menjadi tim yang paling terpukul. Jelas saja, sebab pabrikan asal Italia itu selalu mendapatkan anggaran 160 juta juta poundsterling (Rp2,8 triliun) setiap tahunnya, dan merupakan yang tertinggi dari semua tim.
148 Atlet Menembak Ikuti Test Event Asian Games 2018
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News