Dengan format baru tersebut, akan ada sesi kualifikasi yang digelar setelah sesi latihan bebas pertama (Jumat) untuk menentukan posisi start di Sprint Qualifying pada hari berikutnya.
Sedangkan hasil dari Sprint Qualifying akan menentukan posisi start pada balapan Minggu.
Tiga pembalap yang finish terdepan pada Sprint Qualifying akan mendapatkan poin, dengan peringkat pertama meraih tiga poin, runner-up dua poin, dan peringkat tiga berhak atas satu poin.
"Saya senang melihat Formula 1 mencari cara baru untuk berinteraksi dengan para fan dan memperbesar tontonan pada akhir pekan balapan lewat konsep Sprint Qualifying," kata presiden FIA Jean Todt dikutip dari Antara yang melansir laman resmi FIA.
Hal ini terwujud bekat kolaborasi berkelanjutan antara FIA, Formula 1, dan semua tim. Format hari Jumat akan terdiri atas FP1 selama 60 menit pada pagi hari di mana tim bebas memilih dua set ban yang akan digunakan, kemudian diikuti dengan kualifikasi normal, lewat Q1, Q2, dan Q3, pada siang hari, serta disediakan hanya lima set ban soft untuk setiap tim.
Tim diperbolehkan menggunakan hanya satu set ban untuk sesi latihan kedua yang digelar pada Sabtu pagi, sebelum mengikuti sesi Sprint Qualifying sepanjang 100km yang digelar pada siang harinya menggunakan dua set ban bebas.
Posisi start balapan Minggu akan ditentukan hasil finis para pembalap di Sprint Qualifying. "Kami sangat senang dengan kesempatan baru ini yang akan memberi penggemar F1 balapan yang lebih menarik pada 2021," kata Presiden dan CEO Formula 1 Stefano Domenicali.
"Melihat para pembalap bertarung selama tiga hari akan menjadi pengalaman luar biasa dan saya yakin para pembalap akan menikmati pertarungannya," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
